Hangout

Pro Kontra Konser Coldplay Memuat LGBT, Ini Tanggapan Ketua Bidang Dakwah MUI

Ketua Pusat Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis, memberikan pendapatnya tentang konser Coldplay yang akan datang di Indonesia dan isu yang berkenaan dengan LGBT dan musik.

Dalam wawancara dengan media televisi baru ini, Cholil menegaskan bahwa dari sudut pandang MUI tidak ada ruang untuk negosiasi soal LGBT. “Ini adalah sesuatu yang tidak normal, berbeda,” ujarnya. Namun, dia menekankan pentingnya untuk tetap mencintai dan bukan membenci mereka, seraya menyampaikan pandangan MUI bahwa mereka yang mengidentifikasi diri sebagai LGBT harus diberikan bimbingan untuk orientasi yang benar, yaitu untuk mencintai lawan jenis.

“Pernikahan dalam pemahaman undang-undang adalah antara laki-laki dan perempuan,” kata Cholil. “Ini berarti tidak ada lagi ruang bagi pandangan kami untuk membenarkan atau melegalisir LGBT,” imbuhnya.

Menyinggung soal konser Coldplay, Ra’is Syuriah PBNU itu pun mengungkapkan bahwa dia tidak berkeberatan. “Bagi kami, tentunya penting untuk mentolerir. Ada orang yang suka musik rock, ada juga yang suka dangdut, dan ada juga yang suka sholawatan gambus, dan seterusnya,” katanya, mengakui bahwa selera musik adalah bagian dari hobi dan kesukaan individu.

Meski secara pribadi dia tidak menyukai musik, Cholil memahami dan mentolerir orang lain yang menikmatinya. “Jadi jika ada pandangan dari sebagian orang bahwa musik itu haram, bagi kami, musik tidak haram,” katanya.

Cholil menambahkan, ada jenis-jenis musik, seperti musik Rumi, yang bisa mendekatkan diri kepada Tuhan. Namun, menurutnya, jenis musik yang harus dihindari adalah yang membuat seseorang lupa kepada Tuhan atau menyebabkan interaksi yang tidak semestinya antara laki-laki dan perempuan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button