News

Presiden Segera Copot Kapolri!

Pengamat Kepolisian Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menilai, jabatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada dalam posisi terancam terkait kematian Brigadir J di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Munculnya desakan agar Presiden Jokowi mencopot Kapolri sangat menungkinkan karena berlarutnya pengungkapan kasus yang menewaskan anggota Polri tersebut.

“Kalau ini tidak bisa tuntas, setuntas-tuntasnya, tidak menutup kemungkinan (Kapolri dinonaktifkan). Karena Polri ini adalah lembaga yang menjadi bagian dari negara, mereka ini yang dibutuhkan oleh rakyat,” kata Bambang saat dihubungi inilah.com, Kamis (21/7/2022).

Bambang menganggap, pengusutan kasus kematian Brigadir J merupakan sebuah pertaruhan bagi institusi Polri yang saat ini dipimpin oleh Jenderal Listyo Sigit.

“Jangan sampai Pak Listyo ini tidak berhasil menuntaskan kasus ini. Karena kalau sampai kasus ini tidak tuntas bisa saja muncul tagar #savepolri, #gantikapolri kalau mungkin muncul itu semua, artinya kan pertahuhan jabatan Pak Listyo Sigit itu sendiri,” ungkap Bambang.

Hingga hari ke-13 kematian Brigadir J sejak Jumat (8/7/2022), polisi belum menetapkan tersangka dalam insiden tersebut.

Sejauh ini, Polri baru menonaktifkan tiga perwira tinggi, termasuk pencopotan Irjen Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam.

Terbaru, Polri mencopot Karo Paminal Divisi Propam Polri, Brigjen Hendra Kurniawan dan Kapolres Jakarta Selatan (Jaksel) Kombes Budhi Herdi Susianto.

Bambang mengatakan, pengusutan perkara kematian Brigadir J bisa jadi momentum untuk Polri ‘bersih-bersih’ internal.

“Ya ini harus dijadikan momentum bersih-beraih di internal. Karena Kapolri harus memberikan warisan yang bagus untuk membangun istitusinya,” tandas Bambang.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button