Mundurnya Kepala Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono bersama Wakil Kepala OIKN Dhony Rahajoe, melahirkan pertanyaan besar. Apa alasan keduanya mundur? Tak kuat menggarap megaproyek IKN yang investasinya sekitar Rp466 triliun?
Saat wartawan menanyakan alasan mundur Bambang-Dhony dari posisi puncak OIKN, Menteri Sekretaris Negara (Mensekneg), Pratikno terkesan menutupinya. Dengan diplomatis, menteri kepercayaan Presiden Jokowi ini, menjawab, tidak tertera dalam surat pengunduran diri keduanya. “Tidak disampaikan (alasan mundur),” kata Pratikno menjawab pertanyaan wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (3/6/2024).
Pratikno mengakui, sejatinya, Bambang sudah sejak lama mengutarakan keinginan mundur dari Kepala OIKN. Namun, surat resmi pengunduran dirinya baru disampaikan dan disetujui Presiden Jokowi. “Itu sudah lama kok itu pembicaraan sudah lama, tapi surat memang baru,” ujar Pratikno.
Kata Pratikno, untuk mengisi kekosongan itu, Presiden Jokowi menunjuk Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Wakil Menteri ATR Raja Juli Antoni sebagai Plt Kepala dan Wakil Kepala OIKN. Dalam kesempatan ini, Basuki dan Raja Juli yang ikut mendampingi Pratikno, menampakkan wajah lesu.
Mundurnya Bambang dan Dhony, tentu saja mengejutkan banyak pihak. Selama ini, publik berharap banyak kepada duet ini bisa menggarap megaproyek IKN yang berkonsep kota modern nan ramah lingkungan.
Apalagi, Presiden Jokowi memimpikan bisa menggelar Upacara Kemerdekaan RI di IKN pada 17 Agustus 2024. Waktu kurang dua bulan, petinggi OIKN justru mundur.
Asal tahu saja, Bambang Susantono, dikenal sebagai pakar transportasi. Pernah menjabat Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) dan Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) di periode kedua Presiden SBY. Sebelum masuk IKN, Bambang menjabat sebagai Vice President di Bank Pembangunan Asia, atau Asian Development Bank (ADB).
Sedangkan Dhony dikenal sebagai sosok di balik suksesnya Sinarmas Land membangun Bumi Seprong Damai (BSD). Sebelum ke IKN, dia menjabat Managing Director President Office Sinarmas Land. Dan, selama ini, Sinar Mas adalah korporasi yang mensupport penuh Presiden Jokowi dan keluarganya.