News

Poros Koalisi Bakal Adu Pengaruh Rebut 3 Kantong Suara

Rabu, 06 Jul 2022 – 16:21 WIB

1657092618579 - inilah.com

Peneliti LSI Ade Mulyana. Foto: Inilah.com/Safarian Shah

Riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang dilakukan selama 24 Mei-7 Juni 2022, menyebutkan Pemilu 2024 bakal menjadi ajang pertarungan tiga poros utama yakni, PDIP, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan poros sisa dunia. Ketiganya bakal adu kuat merebut pengaruh di tiga kantong besar suara yakni generasi digital, pemilih wong cilik, dan pemilih Muslim.

Direktur LSI, Ade Mulyana menyebutkan, poros KIB sementara ini unggul pada kantong pemilih digital atau masyarakat yang aktif di media sosial dan memiliki akun Facebook (FB) serta WhatsApp (WA) dengan persentase 20,7%. Sedangkan PDIP unggul pada kantong suara wong cilik atau masyarakat dengan pemasukan kurang dari Rp3 juta dengan angka 25%, selanjutnya Gerindra-PKB unggul pada kantong pemilih Muslim yakni 20,1%.

“KIB unggul pada kantong suara masyarakat berpendidikan tinggi, memiliki akun FB dengan pendapatan di atas Rp4 juta,” kata Ade, di Jakarta, Rabu (6/7/2022).

Hasil riset ini didapat berdasarkan survei yang digelar pada 24 Mei-7 Juni 2022 dengan melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia. Mulyana belum bisa memastikan terbentuknya poros ketiga karena parpol-parpol lain termasuk Gerindra-PKB belum terkonsolidasi ketika survei dilaksanakan.

Selain itu, terdapat faktor lain yang turut menjadi penyebab belum terbangunnya poros ketiga yakni, belum solidnya sosok capres yang bakal diusung. Gerindra diyakini solid mengusung Prabowo Subianto, sedangkan NasDem menawarkan tiga nama yakni Gubernur DKI Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Parpol lain seperti Demokrat juga mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai capres. Sementara PKB mengupayakan Muhaimin Iskandar yang bakal diusung. “Jadi belum tuntasnya siapa capres siapa yang cawapres ini salah satu alasan sisa dunia atau partai-partai sisa di luar koalisi poros pertama dan PDIP sulit terkonsolidasi untuk membentuk satu poros baru,” kata Ade. [Diana Rizky Oktaviani]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button