Friday, 28 June 2024

Populasi Thailand Turun akibat Resesi Seks, Banyak Warga Pilih Adopsi Kucing

Populasi Thailand Turun akibat Resesi Seks, Banyak Warga Pilih Adopsi Kucing


Populasi Thailand dilaporkan mengalami penurunan karena resesi seks. Daripada memiliki anak, banyak warga yang memilih untuk mengadopsi kucing.

Survei National Institute of Development Administration pada September 2023 melaporkan 44 persen responden Thailand menyatakan kurang berminat punya anak.

Para responden menyebut biaya pengasuhan anak, khawatir kondisi masyarakat terhadap anak, dan terbebani dengan pengasuhan anak menjadi alasan utama.

Keengganan ini tercermin dalam tingkat kesuburan Thailand, yang mencapai 1,08 pada 2023. Angka ini menjadi terendah kedua di Asia Tenggara setelah Singapura sebesar 0,97 di periode yang sama.

Wakil perdana Menteri Thailand Somsak Thepsutin menyampaikan kekhawatiran dirinya jika tren tersebut terus berlanjut.

Thepsutin mengatakan populasi Thailand bisa menyusut setengahnya dari 66 juta menjadi 33 juta dalam waktu 60 tahun.

Pilih Adopsi Kucing

Salah satu pasangan yang memilih untuk memelihara kucing adalah Sira Kitpinyochai dan Boontarika Namsena. Mereka mengaku memiliki 11 ekor kucing.

Sebelum menikah, Kitpinyochai dan Namsena memang sudah sepakat untuk tidak memiliki anak.

“Anak-anak jadi lebih seperti beban karena banyak biaya yang dikeluarkan,” kata mereka, seperti dikutip Channel News Asia, Rabu (19/6/2024).

Mereka juga memandang tak punya waktu merawat anak karena durasi bekerja yang panjang di Thailand.

“Sebagian besar waktu di kantor 10 hingga 12 jam,” ujar Namsena.

“Bagaimana kami punya waktu untuk merawat anak-anak kami,” imbuhnya.

Warga Thailand lain, Anchalee, juga punya penilaian serupa. Dia menganggap tuntutan kehidupan profesional sangat berat dan menjalani hari-hari dengan begitu sulit.

“Saya tidak ingin mempunyai anak karena kehidupan saya sendiri sudah cukup sulit,” ujarnya.