News

Polri Jadikan Insiden di Parigi Moutong Sebagai Pejalaran untuk Introspeksi

Kepolisian Resor (Polres) Parigi Moutong melakukan pemulihan psikologi terhadap keluarga korban yang meninggal dunia akibat tertembak dalam insiden unjuk rasa penolakan tambang emas PT Trio Kencana.

“Kepolisian melakukan penyembuhan trauma, dengan maksud agar rasa trauma dialami keluarga korban pulih kembali,” kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Didik Supranoto di Tinombo Selatan, Parigi Moutong, Rabu (16/2/2022).

Melansir dari Antara, pemulihan trauma pasca-peristiwa tersebut penting dilakukan, agar perasaan keluarga korban dan warga sekitar tidak tertekan atau depresi yang dapat mengganggu aktivitas warga.

“Kami sangat berempati terhadap warga yang menjadi korban. Beberapa waktu lalu juga kami telah mendatangi rumah duka hingga proses pemakaman. Semoga dengan upaya ini suasana batin mereka lekas pulih,” ujar Didik.

Selain memberikan penguatan psikologi, Kapolres dan sejumlah pejabat Polda Sulteng melakukan kegiatan preventif. Di antaranya menyalurkan bantuan sosial kepada warga terdampak atas unjuk raja hingga pemblokiran jalan Trans Sulawesi di Desa Khatulistiwa, Kecamatan Tinombo Selatan.

Ia menambahkan, secara umum situasi di wilayah Parigi Moutong hingga kini terkendali dan sangat kondusif.

“Ini perlu disampaikan ke publik, supaya tidak ada informasi bohong beredar. Kami telah melakukan peninjauan dan melihat lebih dekat situasi di tempat ini, bahwasanya situasi sudah terkendali,” papar Didik.

Polri dan masyarakat menjadikan peristiwa tersebut sebagai pelajaran. Sekaligus introspeksi agar kejadian serupa tidak terulang.

“Ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Apa yang telah terjadi akan menjadi bahan evaluasi ke depan. Pada dasar Kepolisian secara konsisten memberikan pengayoman kepada masyarakat,” tandas Didik.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button