News

Polri Evaluasi Soal Gas Air Mata Disebut Jadi Pemicu Tragedi Kanjuruhan

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo meminta publik tidak terburu-buru menyimpulkan bahwa gas air mata yang ditembakkan anggota Polri diduga menjadi pemicu kerusuhan dan mengakibatkan  130 orang tewas.

Dedi mengaku, pihaknya akan melakukan evaluasi secara komprehensif untuk menemukan penyebab dan pemicu kerusuhan usai laga Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) kemarin.

“Dievaluasi dulu secara menyeluruh, kita tidak boleh buru-buru menyimpulkan, secara menyeluruh agar komprehensif dan nanti hasil secara menyeluruh akan disampaikan,” kata Dedi, Minggu (2/10/2022).

Dia menyebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tengah membahas kasus ini bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Karena pak Kapolri dan pak Menpora hari ini melakukan rapat dulu bersama pemerintah daerah provinsi Jatim, tentunya sesuai arahan presiden berikan kesempatan kepada penyidik untuk bekerja, nanti hasilnya disampaikan,” jelasnya.

Selain itu, Mabes Polri telah mengerahkan tim DVI beserta dokter forensik untuk mengidentifikasi ratusan korban yang berjatuhan dalam laga derby Jawa Timur agar dapat dikembalikan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

“Dengan jumlah korban yang cukup banyak, tim DVI juga harus bekerja keras untuk segera melakukan identifikasi terhadap korban meninggal dunia, karena tempat untuk penyimpanan jenazah di RS jumlahnya terbatas dan untuk melakukan identifikasi secara cepat agar korban bisa dikembalikan kepada pihak keluarga dan dimakamkan,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button