News

Polisi Tangkap Pria di Bekasi yang Gesekan Kelamin ke Al-Quran

Polsek Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat menangkap seorang pria pelaku penodaan agama berinisial BF (36). Warga Rawalumbu, Kota Bekasi itu ditangkap setelah videonya menggesekkan kemaluannya sendiri ke kitab suci Al-Qur’an beredar di media sosial.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Aloysius Suprijadi mengatakan, pihaknya sudah mengamankan pelaku pada Sabtu (27/11/2021).

“Kami amankan di kediaman pelaku, dan sekarang pelaku sudah di Polres Bekasi Kota untuk dimintai keterangan,” ungkapnya.

Saat ini, pihak kepolisian mendalami motif pelaku. Sementara itu, ia juga berharap penangkapan BF bisa meredam emosi masyarakat atas perbuatan penistaan agama tersebut.

“Kasus ini kita tangani dengan profesional, kami harapkan juga tidak ada tindakan-tindakan masyarakat yang berlebihan sehingga menimbulkan hal-hal yang berkaitan dengan Kamtibmas,” jelas Aloysius.

Dalam video yang beredar, BF terlihat memakai kaus putih dan membuka resleting celana dan mengeluarkan kemaluannya. Kemudian ia gesekan di kitab suci Al-Quran. Kemudian, video tersebut dengan cepat beredar media sosial. Sehingga, hal itu mengundang emosi warga masyarakat dan mendatangi rumah pelaku.

Pelaku ditangkap berikut barang bukti untuk menghindari amuk masa. Lalu, atas perintah Kapolsek Bekasi Timur pelaku dibawa ke Polres Metro Bekasi Kota guna memproses pelaku terkait kasus penodaan agama.

Menurut sejumlah saksi yang ada di sekitar rumah bahwa pelaku mengalami gangguan jiwa. Tapi dari kepolisian belum ada penjelasan lebih lanjut apakah pelaku melakukan tindakan itu karena gangguan jiwa atau karena kesengajaan melecehkan agama.

Atas perbuatanya, BF dijerat dengan pasal 45A ayat (2) juncto Pasal 28 ayat (2) dan atau Pasal 45 ayat (1) juncto Pasal 27 ayat (1) Undang-undang ITE No 19 tahun 2016 dengan ancaman hukuman paling lama 6 tahun penjara. Polisi juga telah melakukan pemeriksaan saksi-saksi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ikhsan Suryakusumah

Emancipate yourselves from mental slavery, none but ourselves can free our minds...
Back to top button