News

Polisi Gunakan Teknologi TAA untuk Ungkap Fakta Kecelakaan Hasya

Polda Metro Jaya gunakan alat simulasi dengan teknologi Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengungkapkan fakta baru soal kecelakaan yang menewaskan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) bernama Muhammad Hasya Athalla.

“Cara kerjanya ya kita mengedepankan bukti forensik yang berkaitan dengan tindak pidana berdasarkan benda mati yang ada di TKP,” kata Kepala Team TAA Polda Metro Jaya Kombes Dodi Darjanto, Kamis (2/2/2023).

Teknologi TAA, lanjut Dodi, dapat mengungkap fakta secara tiga dimensi berdasarkan hitungan fisika dan matematika secara otentik.

“Jadi mengedepankan bukan kesaksian saksi, tapi berdasarkan kerusakan mobil, kerusakan motor, jejak di jalanan, bangunan, melalui alat simulasi ini. Dia bisa merekam secara tiga dimensi berdasarkan perhitungan fisika dan metematika secara otentik,” lanjutnya.

Ia menegaskan, melalui TAA akan jelas kebenarannya. Teknologi tersebut akan menggambarkan pada saat sebelum, sesaat dan setelah kecelakaan secara tiga dimensi.

“Akurasinya 0.025 itu total error. Ini sudah dipakai di seluruh negara maju, untuk Asia Tenggara ini sudah the best Indonesia,” ujarnya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya melakukan rekonstruksi ulang di Jagakarsa, Jakarta Selatan siang tadi. Dalam rekonstruksi dihadirkan tim internal Polda Metro Jaya dan tim eksternal. Terlihat juga mobil Pajero Sport bernopol B 2447 RFS milik AKBP (purn) Eko Setio BW dan motor Kawasaki Pulsar B 4560 KBH milik Hasya.

Back to top button