News

Berawal di Yogyakarta, Menkes Budi Jelaskan Kronologi Awal Penyebaran Nyamuk Berwolbachia

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR dengan topik implementasi teknologi Wolbachia dalam pengendalian Dengue di Indonesia, sempat menjelaskan awal mula nyamuk berwolbachia disebar.

Ia menyatakan bahwa Demam berdarah (DBD) di Indonesia terus meningkat selama 50 tahun dan mengalami peningkatan jika El Nino.

“Setiap kali ada El Nino yang tinggi, itu dengue naik tinggi, itu korelasi yang paling baik yang kita lihat. Nah itu sekarang akan kita alami lagi dan prediksinya puncaknya akan di bulan akhir Desember atau awal Januari,” terang Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (28/11/2023).

Ia pun membeberkan bahwa WHO sudah memberi standar berapa frekuensi kesakitan atau insiden trait dari DBD ini, yaitu 10 per 100 ribu populasi, namun sayangnya Indonesia tak pernah mencapai angka tersebut. Padahal berbagai program sudah dijalankan termasuk menggunakan kelambu, fogging, larva sidak hingga 3M.

“Nah ada yang bisa sampai di bawah 10 dengan sistematis terstruktur itu terjadi di Yogyakarta, dan kenapa kita senang? Karena pendekatannya ilmiah, sistematis dan terstruktur di bawah 10,” ujarnya.

Kemudian Kemenkes pun mempelajari hal ini lebih lanjut dan menemukan fakta bahwa Wolbachia adalah bakteri alami, bukan hasil rekayasa genetik.

“Wolbachia ini tidak dapat bertahan hidup di luar sel jadi seharusnya aman, tidak dapat berpindah dari serangga ke manusia,” tegasnya.

“Dan sekali lagi ini bakteri yang alami, kenapa bakteri ini menarik? Karena kalau bakteri ini masuk ke vektornya dengue nyamuk Aedes aegypti, virusnya kalah sama bakterinya,” lanjutnya.

Diketahui, jika nyamuk jantan berwolbachia kawin dengan betina wolbachia maka hasilnya nyamuk berwolbachia. Begitu juga jika nyamuk jantan tidak berwolbachia kawin dengan betina berwolbachia, maka hasilnya pun berwolbachia.

“Bila nyamuk jantan berwolbachia tapi betinanya tidak, dia tidak bisa beranak. Dengan demikian, ini akan secara alami memperbanyak nyamuk-nyamuk baik yang berbakteri wolbachia sehingga tidak bisa menularkan virus dengue itu,” tutup Budi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button