News

Polda Maluku Utara Akhirnya Luluskan Sulastri Irwan sebagai Polwan

Polda Maluku Utara akhirnya merevisi status Sulastri Irwan, anak petani yang gagal lolos seleksi polisi wanita (polwan).

Kapolda Malut Irjen Midi Siswoko dalam konferensi pers, Senin (14/11/2022) mengumumkan kelulusan Sulastri sebagai anggota polwan.”Dengan beberapa pertimbangan dan diskusi dengan Mabes Polri kita sampaikan untuk Sulastrasi dan Rahima dinyatakan lulus,” kata Irjen Midi Siswoko.

Irjen Midi juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Maluku Utara terutama pada Sulastri dan keluarganya atas masalah ini.

“Jadi perlu digarisbawahi bahwa keputusan Sulastri dan Rahima adalah keputusan bersama Polda dan Mabes Polri dan kita akan lanjutkan ke jenjang pendidikan,” ujar Kapolda disambut tepuk tangan keluarga Sulastri.

Kapolda juga meminta keduanya agar menjaga kesehatan dan perilaku hingga nanti dimulainya pendidikan pada bulan Februari 2023.

Selanjutnya Sulastri akan dibuatkan surat penghadapan dari Biro SDM Polda Maluku Utara untuk kembali ke daerah asalnya di Kabupaten Kepulauan Sula dengan mengikuti bimbingan dan latihan di Polres Kepulauan Sula hingga menunggu dibukanya pendidikan pada Februari 2023.

Sebelumnya diberitakan, Sulastri sempat dinyatakan gagal menjadi Polwan padahal telah dinyatakan lulus dan keluar sebagai rangking III di Diktuk Bintara Polri Gelombang II Tahun Anggaran 2022.

Nama Sulastri diduga digantikan oleh rangking IV yakni Rahima Meilani. Mulanya beredar kabar bahwa posisi Sulastri digantikan oleh seorang keponakan perwira polisi berpangkat AKBP.

Kabid Humas Polda Maluku Utara Kombes Pol Michael Irwan Thamsil membantah nama Sulastri yang merupakan anak seorang petani sengaja digugurkan dan diganti dengan keponakan perwira polisi.

Menurutnya, usia Sulastri melebihi syarat yang ditentukan yakni lebih 1 bulan 21 hari terhitung saat pembukaan pendidikan pada 25 Juli 2022. “Soal penerimaan Bintara Polri itu memang bertentangan dengan usia,” katanya.

Pihak panitia mengaku melakukan kesalahan penginputan data diri terkait batas umur dan akan melakukan evaluasi. “Iya memang harusnya disampaikan sejak awal tapi ini kesalahannya ada di operator yang salah menginput,” ungkap dia.

Back to top button