Friday, 27 June 2025

PM Malaysia Minta Prabowo Kerahkan Intelijen Jembatani Konflik Myanmar

PM Malaysia Minta Prabowo Kerahkan Intelijen Jembatani Konflik Myanmar


Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim meminta bantuan Presiden Prabowo Subianto untuk mengerahkan intelijen dan kemampuan militer Indonesia dalam menjembatani kelompok-kelompok yang berkonflik di Myanmar agar mereka dapat bertemu dan berdialog.

Perang saudara di Myanmar merupakan salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan empat mata antara Presiden Prabowo dan PM Anwar dalam rangkaian kunjungan kerja PM Anwar di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat. Isu tersebut juga menjadi salah satu perhatian ASEAN, yang sejak 1 Januari 2025 dipimpin oleh Malaysia.

“Saya meminta bantuan Bapak Presiden untuk menggunakan segala kapasitas militer maupun intelijen, bukan dalam bentuk serangan, tetapi untuk berdialog dan menjembatani kesepahaman di antara kelompok-kelompok di Myanmar,” kata PM Anwar saat menyampaikan pernyataan pers bersama dengan Presiden Prabowo di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, Jumat (27/6/2025).

Menurutnya, Indonesia memiliki pengalaman dan sejarah panjang yang dapat membantu meredakan konflik dan mengurangi ketegangan perang saudara di Myanmar.

“Mengenai Myanmar, saya mengucapkan terima kasih atas keterlibatan Indonesia yang mendukung upaya penyelesaian damai,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengungkap keprihatinan Indonesia dan Malaysia terhadap konflik di perbatasan Thailand dan Kamboja.

“Kita merasa perlu mendekati dua negara agar ketegangan dapat diredakan,” ucapnya.

Ia pun meyakini Indonesia dan Malaysia saling mendukung terutama dalam menghadapi berbagai persoalan di kawasan. Indonesia, menurut dia, juga konsisten mendukung Malaysia saat negaranya itu pada tahun ini memimpin ASEAN.

“Saat Indonesia memimpin ASEAN, Malaysia memberikan dukungan penuh dan kini, ketika Malaysia memegang giliran kepemimpinan, Indonesia melalui Presiden, Menteri Luar Negeri, dan para menteri lainnya memberikan kerja sama yang luar biasa. Ini memungkinkan kita menyelenggarakan pertemuan ASEAN bersama mitra seperti GCC dan Tiongkok dengan sukses,” kata PM Anwar.

Malaysia pada 26-27 Mei 2025 menjadi tuan rumah KTT Ke-46 ASEAN sekaligus untuk pertama kalinya menyelenggarakan KTT ASEAN bersama negara-negara teluk (GCC) dan China di Kuala Lumpur.

Terkait permintaan PM Anwar terhadap bantuan Indonesia untuk menjembatani konflik di Myanmar, Presiden Prabowo langsung memanggil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) M. Herindra yang pada hari ini juga berada di Istana Merdeka saat rangkaian acara kunjungan PM Anwar.

Presiden kemudian terlihat berbicara dengan Herindra dan kemudian pembicaraan itu menjadi tiga arah antara Presiden Prabowo, PM Anwar, dan Kepala BIN.

Menteri Luar Negeri Sugiono, saat percakapan itu terjadi, berdiri tepat di belakang Presiden Prabowo.

Herindra, selepas menerima instruksi dari Presiden Prabowo dan mendengar pembicaraan PM Anwar, terlihat menyatakan kesiapannya.

Usai merampungkan kunjungan kerjanya di Jakarta, yang berlangsung selama kurang lebih 4 jam, PM Anwar melanjutkan perjalanan ke Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta dan bertolak pulang kembali ke Malaysia.
 

Vonita Betalia