Market

PGN Tingkatkan Infrastruktur Gas untuk Tunjang KEK

Jumat, 24 Jun 2022 – 16:21 WIB

PGN Tingkatkan Infrastruktur Gas untuk Tunjang KEK

PT PGN/ist

PT Perusahaan Gas Bumi Tbk (PGN) akan meningkatkan infrastruktur gas bumi untuk sektor domestik. Langkah ini untuk menunjang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru yang berpotensi besar menggunakan jaringan gas tersebut.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Achmad Muchtasyar mengatakan, berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN), setidaknya ada tujuh Lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru yang menjadi potensi pengembangan jaringan gas bumi.

Sebab gas bumi nantinya akan berperan sangat penting sebagai salah satu penyangga energi nasional sampai dengan tahun 2050. Dalam pengembangan infrastruktur ini, PGN akan mengkombinasikannya dengan infrastruktur pipa dan beyond pipeline pada sektor industri, rumah tangga, UMKM, pembangkit listrik, dan transportasi.

“Pengembangan infrastruktur gas bumi akan diselaraskan dengan rencana pengembangan Kawasan Industri (KI) dan infrastruktur pendukung KI. Kami melakukan joint study dengan Pengelola KI untuk memetakan potensi kebutuhan gas bumi di dalam KI. Tidak menutup kemungkinan untuk sinergi dengan BUMN Group lain,” ujar Achmad mengutip keterangan resminya, Jumat (24/6/2022).

Dia menjelaskan, saat ini belum ada penunjang infrastruktur gas di lokasi Kawasan Industri baru terutama di Sumatera Barat tengah dan Indonesia bagian Tengah-Timur.

“Kemudian terdapat proyek regasifikasi refinery milik Pertamina Group. Salah satunya proyek di GRR Tuban terletak 55 km dari Pipa Gresik-Semarang. Kilang PRPP telah menyediakan lahan dan akan membangun jetty untuk sandar kapal bear, termasuk incoming LNGC sehingga LNG akan lebih feasible menggunakan LNG Land Based,” jelas Achmad.

PGN juga turut andil dalam proyek small land based-LNG regasification Terminal di RU V Cilacap dan pembangunan Pipa Senipah-Balikpapan 20 inch sepanjang ±78 KM ke RU V Balikpapan.

Selain itu, PGN juga sedang mengebut proses regasifikasi untuk pembangkit listrik untuk 10 lokasi di Nusa Tenggara dan Sulawesi Tenggara.

Untuk meningkatkan portfolio bisnisnya ke depan, PGN akan fokus pada bisnis LNG trading and retail. Dua proyek yang akan perusahaan kembangkan yaitu Jambaran Tiung Biru melalui mini LNG Plant berkapasitas 2,5 BBTUD dan LNG Bunkering Bontang.

Dengan kondisi ini, kata Achmad menjadi tantangan ke depan bagi PGN. Selain itu, pertumbuhan terbesar prediksinya berasal dari segmen rumah tangga dengan rencana penambahan 1 juta rumah tangga per tahun.

“Segmen kelistrikan, Industri dan retail tetap menjadi backbone demand terbesar Subholding Gas, di mana sinergi dilakukan untuk penyediaan gas bagi Kilang dan Smelter, serta adanya terobosan dalam penyediaan moda non pipa retail serta LNG trading,” katanya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button