Friday, 28 June 2024

Pesepak Bola Palestina dan Keluarganya Tewas, 300 Atlet Jadi Korban Perang

Pesepak Bola Palestina dan Keluarganya Tewas, 300 Atlet Jadi Korban Perang


Pemain sepak bola Palestina dan keluarganya tewas dalam serangan udara Israel di Gaza. Selama serangan militer Israel ke Gaza, sudah lebih dari 300 atlet, pelatih dan pengurus olahraga Palestina terbunuh. Serangan Israel juga telah menghancurkan semua fasilitas olahraga dan stadion di Gaza.

Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) mengungkapkan, pemain sepak bola Ahmad Abu al-Atta dan keluarganya tewas di rumah mereka akibat serangan udara Israel di Gaza. Pemain berusia 34 itu, yang bermain sebagai bek untuk tim Jalur Gaza Al-Ahly Gaza, tewas bersama istrinya Ruba Esmael Abu al-Atta, seorang profesional medis, dan kedua anak mereka setelah serangan udara menghantam rumah mereka di Gaza City, kata PFA dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Sabtu (22/6/2024).

Media lokal melaporkan bahwa serangan udara itu terjadi sehari sebelumnya, namun PFA tidak menyebutkan tanggalnya. Senin lalu, PFA mengatakan wasit internasional Hani Mesmeh juga meninggal dunia setelah menderita luka akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Mei.

Lebih dari 300 atlet, wasit, dan pejabat olahraga telah terbunuh sejak dimulainya konflik di Gaza pada Oktober 2023. Selain korban jiwa, semua fasilitas olahraga di Gaza dihancurkan, kata Presiden Komite Olimpiade Palestina Jibril Rajoub bulan ini.

Mereka juga termasuk pemain sepak bola Mohammed Barakat, yang tewas dalam serangan udara Israel di Khan Younis pada bulan Maret, dan Asisten Wasit Internasional FIFA Mohammed Khattab, yang terbunuh bersama istri dan empat anaknya dalam serangan Israel di lingkungan Deir Al di Gaza, bulan Februari.

Setidaknya 37.598 warga Palestina telah tewas dan 86.032 lainnya terluka dalam serangan militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober, kata Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Minggu. Berdasarkan perhitungan Israel, lebih dari 1.200 orang tewas dan 250 orang disandera dalam serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober yang memicu pembalasan militer di Gaza.

Pada bulan Mei, badan sepak bola global FIFA memerintahkan evaluasi hukum yang mendesak terhadap proposal PFA, yang didukung oleh Konfederasi Sepak Bola Asia, untuk menangguhkan Israel dari semua kompetisi klub dan nasional karena perang di Gaza. FIFA mengatakan pihaknya akan membahas masalah ini pada pertemuan luar biasa dewannya pada bulan Juli.