News

Pengamat Lebih Percaya Pesawat N990MS Milik Bos Batu Bara Ketimbang Juragan 99

Pengamat penerbangan Gerry Soejatman tidak yakin Gilang Widya Permana, alias Juragan 99 punya pesawat pribadi N990MS. Bisa jadi punya saham kecil, selebihnya milik pengusaha batu bara asal Jakarta.

“Saya pernah dengar informasi itu. Pemilik saham yang terbesar adalah pengusaha batu bara asal Jakarta. Kalau Juragan 99, saya kok enggak yakin dia benar-benar pemiliknya,” papar Gerry kepada Inilah.com, Senin (21/3/2022).

Kalau dikatakan Gilang yang juga dikenal sebagai pemilik MS Glow menyewa pesawat, menurut pengamat penerbangan yang tergabung dalam Jaringan Penerbangan Indonesia ini, tidak masuk akal juga. “Kalau nyewa pastilah pesawatnya tak ditempeli stiker J99 Corp atau MS Glow, produk kosmetik. Kalau beli juga mahal sekali. Pesawatnya sekitar 15 juta dolar AS. Belum untuk maintenance, hanggar dan lain-lain,” papar Gerry.

Saat ini, Gerry meyakini, pesawat Cessna Citation Latitude yang selalu dibangga-banggakan Crazy Rich asal Malang, Jawa Timur itu, sudah berada di negeri asalnya yakni Amerika Serikat. Saat di Indonesia, pesawat tersebut hanya dijadikan aksi gaya-gayaan Juragan 99 itu.

Saat berada di Bandara Ngurah Rai, Bali pada 28 Juni 2021, badan pesawat tersebut masih tertempel stiker J99 dsan MS Glow. Namun oada 4 Maret 2022, pesawat tersebut diketahui berada di Bandara Rotterdam, Belanda. tak adalagi stiker J99 dan MS Glow. “Kalau hanya dari bisnis kosmetik ya bisa saja punya pesawat pribadi. Tapi kalau yang ini, saya lebih yakin pemilik aslinya bukan dia (Gilang). Jadi agak aneh kalau dia ngaku punya pesawat pribadi,” ungkapnya.

Memiliki pesawat pribadi, kata dia, tentunya harus siap anggaran lumayan gede. Artinya, sisi ekonominya haruslah dipikirkan, bukan asal kesohor. Pemilik pesawat pribadi biasanya memang pebisnis yang punya usaha menggurita, serta perlu mobilitas tinggi. “Kalau pengusaha properti, batu bara atau tambang lainnya, sepadanlah,” papar Gerry.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button