NewsMarket

Pertamina Sebut Ada 98 Persen Warga Desa Miliarder yang Dipekerjakan

PT Pertamina sebut ada 98 persen warga desa miliarder di Tuban yang sudah dipekerjakan di proyek kilang GRR Tuban. Pertamina sebut ini untuk menjawab tuntutan warga Tuban yang menagih janji soal lapangan pekerjaan setelah mereka menjual tanahnya.

Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP), Kadek Ambara Jaya mengaku melibatkan 300 pekerja dalam proyek kilang GRR Tuban. Dari angka tersebut, 98 persen di antaranya adalah warga sekitar proyek.

“Pelaksanaan pekerjaan land clearing tahap satu hingga tiga telah melibatkan lebih dari 600 warga dari sekitar lokasi proyek,” papar Kadek dalam keterangan persnya, Rabu (26/1/2022).

Dia mengatakan dalam proses perekrutan pekerja, Pertamina melakukan beberapa persyaratan. Standar yang Pertamina pakai sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bidang ketenagakerjaan, serta ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

PRPP dan Pertamina Project GRR berkomitmen merekrut pekerja yang memenuhi persyaratan dan memenuhi kompetensi. Hal ini sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku didukung oleh PT Pertamina Training & Consulting (PTC).

“Penunjukkan PTC didasari agar proses rekrutmen dapat dilakukan secara transparan, independen dan bebas dari intervensi manapun,” pungkasnya.

Pertamina Sebut Masih Butuh Tenaga Kerja

Di tahun 2022, PRPP fokus melanjutkan penyelesaian desain teknis (Front-End Engineering Design/FEED) dimana per 31 Desember 2021 penyelesaian kegiatan ini telah mencapai 66,43 persen atau lebih cepat dari target yang dicanangkan di awal tahun 2021 sebesar 59,44 persen.

Mengingat Kilang GRR Tuban nantinya akan menjadi salah satu tonggak kemandirian energi yang menyokong distribusi energi di Indonesia, pihak perusahaan akan terus menjalin sinergitas.

Termasuk dengan tenaga kerja lokal guna melanjutkan proyek GRR Tuban secara On Time, On Budget, On Specification, On Return, On Regulation (OTOBOSOROR).

Warga Desa Miliarder Menyesal Jual Tanahnya ke Pertamina

Sebelumnya, warga di Kabupaten Tuban, Jawa Timur yang pernah jadi miliarder karena dapat ganti rugi pembelian tanah dari PT Pertamina kini menyesal. Warga Tuban yang pernah jadi miliarder menuntut pekerjaan ke Pertamina karena uang mereka sudah habis.

Warga yang lahannya dibeli oleh pihak pertamina melakukan unjuk rasa kemarin. Mereka menuntut perkerjaan di Kilang Minyak Pertamina Grass Root Refinery (GRR) Tuban. Tuntutan ini ditagih sesuai apa yang pernah pihak Pertamina kepada mereka.

Musanam (60) salah satu warga Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Tuban mengaku menyesal karena telah menjual tanahnya ke Pertamina. Sebab saat ini dia sudah tidak punya pekerjaan karena lahannya sudah dibeli pihak Pertamina.

Nasib ini tidak hanya terjadi kepada dirinya saja tetapi hampir semua warga yang tanahnya tergusur oleh proyek pembangunan kilang minyak milik Pertamina.

“Ya saya warga terdampak kilang minyak. Dulu lahan saya dijual 1 meternya Rp1 juta. Luasnya ada 133 meter persegi. Saya dijanjiin pekerjaan. Saya sekarang tidak punya pekerjaan sama sekali hanya babat rumput buat pakan sapi,” ujarnya.

Back to top button