Market

Pertamina Beri Akses Energi Surya hingga Daerah Terpencil

Selasa, 22 Nov 2022 – 12:28 WIB

Pertamina Beri Akses Energi Surya hingga Daerah Terpencil - inilah.com

(Foto: Humas Pertamina)

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai subholding upstream Pertamina bergerak di sektor hulu migas untuk menjamin keamanan pasokan dan akses energi. Kontribusi ini terwujud melalui program unggulan berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam inisiatif Desa Energi Berdikari.

Dengan tersedianya akses listrik dari pemanfaatan EBT di dua daerah terpencil, pengurangan emisi mencapai 375,61 ton CO2eq per tahun. Masyarakat pun dapat melakukan penghematan dari pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) yang selama ini digunakan untuk pemakaian genset hingga Rp704 juta per tahun.

Program unggulan berbasis EBT dalam inisiatif Desa Energi Berdikari Pertamina di lingkungan Subholding Upstream dikembangkan PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) termasuk dalam Zona 8 Regional Kalimantan.

Ini juga merupakan program pemanfaatan energi baru terbarukan dari energi surya melalui Program ‘Kembang Bersinar’ dan ‘Berbagi Energi Surya Terbarukan (BEST)’ di wilayah pesisir Delta Mahakam, Kalimantan Timur yang  mendukung pencapaian SDGs 7.

Pemanfaatan EBT bagi sebagian besar masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan juga digunakan untuk mendukung kegiatan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan. Ini berkontribusi pada pencapaian SDGs 8 dan mendukung pencapaian SDGs 13 dari aspek lingkungan.

Sepanjang 2018-2022, sebanyak lebih dari 2.300 unit solar home system telah dikembangkan PHM untuk menyediakan akses energi terbarukan bagi masyarakat di sekitar wilayah operasinya.

Arya Dwi Paramita, Corporate Secretary PHE menjelaskan, melalui Program Desa Energi Berdikari Pertamina berbasis EBT, subholding upstream mendorong dan memfasilitasi masyarakat untuk memanfaatkan potensi energi yang tersedia. “Lalu, mengubahnya menjadi sumber daya yang berkelanjutan,” terangnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (22/11/2022).

Program Kembang Bersinar dijalankan PHM di Kelurahan Muara Pegah, Kecamatan Muara Jawa, Kutai Kartanegara, dengan mengembangkan inovasi pengelolaan solar home system (SHS) sebagai substitusi generator berbahan bakar diesel.

Pengelolaan program ini dilakukan oleh masyarakat setempat melalui Badan Pelaksana Listrik Tenaga Surya (BPLTS). Program ini berhasil menjadi solusi atas keterbatasan akses listrik yang sebelumnya sering dihadapi masyarakat.

Di daerah terpencil lainnya, di pesisir Delta Mahakam, yaitu Desa Tani Baru, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, PHM  mengembangkan pengelolaan SHS melalui program BEST. Lokasinya terpencil, di kawasan rawa yang hanya bisa dijangkau dengan perahu kecil, tanpa listrik, dan hanya mengandalkan penampungan air hujan untuk kebutuhan air masyarakat.

Program BEST dikelola oleh unit usaha milik desa (BUMDes) untuk menggantikan generator berbahan bakar diesel.

Atas pelaksanaan kedua program EBT tersebut, PHM memperoleh penghargaan Platinum pada kategori Best Environmental Excellence Award pada ajang internasional The 14h Annual Global CSR Award yang diselenggarakan di Hanoi, Vietnam, Kamis (3/11/2022).

“Penghargaan ini menjadi motivasi kami untuk terus memberi akses energi  khususnya EBT di wilayah minim akses energi dengan berkolaborasi bersama para pemangku kepentingan terkait,” pungkas Arya.

PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compat (UNGC) sebagai partisipan atau anggota sejak Juni 2022. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek Environment, Social, dan Governance (ESG).

PHE akan terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional. Tujuannya, untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial dan memiliki tata kelola yang baik.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button