Era revolusi industri 5.0, Pertamina mendorong seluruh unit usaha untuk memanfaatkan teknologi modern. Seiring dengan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Direktur SDM Pertamina, M Erry Sugiharto menjelaskan, saat ini, merupakan era revolusi industri 5.0, di mana, penggunaan teknologi modern seperti artificial intelligence, robotic, mesin e-learning berjalan beriringan dengan kualitas manusia.
“Kita akan terus berhadapan dengan teknologi, apabila dimaknai secara positif tentunya akan membantu kita menjawab tantangan dan mengakselerasi kinerja,” papar Erry, Jakarta, dikutip Senin (29/5/2023).
Namun, kata dia, di sisi lain, revolusi industri 5.0 bisa menjadi ancaman apabila perseroan dan seluruh unit usahanya, tidak mampu beradaptasi. “Quality Management menjadi faktor penting dalam meningkatkan keunggulan kompetitif, membangun citra Perusahaan, dan meningkatkan nilai tambah dalam mencapai kesuksesan yang akan dirasakan jangka Panjang,“ tegas Erry.
Hal itu terkait prestasi Subholding Upstream Pertamina berhasil memboyong 5 penghargaan dalam ajang Annual Pertamina Quality Award (APQA) 2023. Di mana, APQA merupakan ajang penghargaan tahunan bidang inovasi dan perbaikan berkelanjutan yang diselenggarakan PT Pertamina (Persero).
Direktur SDM & Penunjang Bisnis Subholding Upstream Pertamina, Oto Gurnita menerangkan, APQA merupakan program yang sangat positif dan konstruktif sehingga harus selalu didukung pelaksanaannya secara berkesinambungan.
“Alhamdulillah pelaksanaan APQA 2023 berjalan dengan lancar dan seluruh inovasi memberikan kontribusi yang signifikan. Inovasi merupakan salah satu pilar dari Quality Management yang telah menjadi budaya perusahaan. Selain itu inovasi juga menjadi bagian dari bisnis proses keseharian untuk menghasilkan produk-produk yang optimal sehingga mendukung operational excellent untuk mendukung pencapaian target perusahaan,” terang Oto.
Oto mengatakan, komitmen Subholding Upstream Pertamina akan terus menjalankan inovasi di berbagai bidang. “kami akan terus melaksanakan inovasi diberbagai fungsi untuk menghasilkan value creation seoptimal mungkin tanpa mengorbankan safety dan operational excellence,” pungkas Oto.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)