News

Polri Sebut 1.047 Mahasiswa Koban TPPO ke Jerman Sudah Kembali ke Indonesia


Polri memastikan 1.047 mahasiswa Indonesia yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berkedok magang ke Jerman sudah kembali ke Tanah Air.

Mungkin anda suka

Karo Penmas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan seluruh korban sudah kembali ke Indonesia sejak Desember 2023, karena kontrak magang non-prosedural mereka sudah habis.

“Saat ini seluruh korban perlu diketahui sudah ada di Indonesia, karena memang kontrak program magang ini telah habis pada Desember 2023,” ujar Trunoyudo seperti dikutip, Sabtu (23/3/2024).

Menurutnya, Polri masih melakukan koordinasi dengan Atase Kepolisian Jerman untuk mencari dua tersangka yang saat ini masih menjadi buronan.

“Betul ada beberapa tersangka yang masih ada di sana. Penyidik secara simultan terus berkesinambungan melakukan proses penyidikan. Kita memiliki atase kepolisian di KBRI Jerman dan tentu ini secara proaktif bertukar informasi,” tuturnya.

33 Universitas Diduga Terlibat Kasus TPPO ke Jerman 

Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri mengungkap kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus program magang untuk mahasiswa ke Jerman atau ferienjob.

Direktur Tipidum Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan dalam kasus ini diduga ada keterlibatan 33 kampus atau universitas.

Bahkan korban dalam kasus perdagangan manusia yang diduga dilakukan oleh pihak universitas ini mencapai 1.047 mahasiswa.

“Hasil yang didapatkan dari KBRI bahwa program ini dijalankan oleh 33 universitas yang ada di Indonesia dengan total mahasiswa yang diberangkatkan sebanyak 1.047 mahasiswa yang terbagi di tiga agen tenaga kerja di Jerman,” katanya seperti dikuitip, Kamis (21/3/2024).

Dia mengatakan, Polri sudah menetapkan lima orang yang ditetapkan sebagai tersangka, terdiri atas tiga orang perempuan dan dua orang laki-laki.

Tersangka perempuan, yakni ER alias EW (39), A alias AE (37) dan AJ (52). Sedangkan laki-laki, inisial AS (65) dan MZ (60). Dua dari lima tersangka saat ini masih berada di Jerman (ER dan A). Beberapa dari tersangka merupakan pihak kampus.

Back to top button