Kendari

Peringati Hari Air Sedunia Ke 31 Tahun, BWS Sulawesi IV Kendari Tanam Ratusan Pohon di Bendung Ameroro

Konawe, Inilahkendari.com – Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV melakukan penanaman pohon dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia ke 31 tahun yang berlokasi di Bendung Ameroro Kabupaten Konawe.

Selain penanaman pohon BWS Sulawesi IV juga mengadakan pelatihan pembuatan lubang biopori di halaman Program Pendidikan Vokasi Universitas Halu Oleo Kendari.

Kepala Balai Wilayah Sungai Agus Safari menjelaskan pembuatan lubang biopori bertujuan dapat menangkap air hujan, agar air hujan masuk ke dalam bumi dan tidak langsung ke laut.

“Tidak perlu halaman yang luas untuk membuat biopori. Biopori dapat dilakukan di rumah walau dengan halaman terbatas, karena diameternya hanya sekitar 10 cm. ini juga bisa dilakukan pada bangunan modern di mana halamannya terbuat dari beton atau semen. tentu saja harus ada pengorbanan yang dilakukan, yaitu dengan melakukan pelubangan terhadap beton dan semen, ini harus dilakukan karena sangat berguna untuk mencegah banjir dan menambah cadangan air bawah tanah,” jelasnya saat memberikan sambutan di Bendung Ameroro, Kamis (16/03/2023).

Baca juga: Angka Pengangguran Meningkat, PJ Wali Kota Kendari: Ini Warning Bagi Kita Semua

BWS Sulawesi IV Kendari sebagai UPT di daerah mengambil peran dalam hari air dunia ke 31 tahun 2023, melakukan penanaman pohon produktif sebanyak 100 pohon.

Pohon produktif tersebut berupa mangga dan durian masing masing sebanyak 50 pohon, dan pohon non produktif sebanyak 1000 pohon, yang terdiri dari 500 pohon ketapang kencana, dan jabon merah sebanyak 500 pohon.

“semua akan ditanam di sekitar bendung ameroro kabupaten konawe,” katanya.

Penanaman pohon ini diharapkan dapat memberikan konstribusi nyata pada gerakan melestarikan air, melindungi sumber sumber air agar tetap terjaga dengan baik, hal ini perlu dilakukan karena mengingat berdasarkan survey terjadi penurunan ketersediaan dan kualitas air bersih akibat kegiatan kegiatan yang
menganganggu kestabilan ekosistem dan lingkungan.

“Seperti penebangan pohon dan penggundulan hutan. hari air dunia ke-31 tahun 2023 mengambil tema “ be the change you want to see in the world” (jadilah perubahan yang ingin anda lihat di dunia) tema ini mengadung makna bahwa kita harus melakukan perubahan dengan melaksanakan upaya upaya positif ke arah pelestarian lingkungan, reboisasi atau penghijauan kembali hutan hutan kita, pembangunan embung, pembangunan bendungan agar air dapat tersimpan pada saat musin hujan, kemudian dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti air baku, irigasi, rumah tangga dan industri,” ungkapnya.

Dirinya menegaskan kepedulian terhadap lingkungan memang perlu diajarkan sejak usia dini, seperti tidak membuang sampah sembarangan, terutama membuang sampah di sungai, menjaga lingkungan dengan tidak sembarangan menebang pohon, semua perbuatan dan tindakan yang tidak bertanggung jawab, terhadap lingkungan harus dihindari.

Untuk diketahui, Kegiatan ini turut dihadiri oleh Sekretaris daerah Kabupaten Konawe Ferdinan Safan, Kepala Bappeda Kabupaten Konawe Srany, Kepala Balai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian PUPR Sulawesi Tenggara, Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Konawe, Mahasiswa Universitas Lakidende serta Siswa Siswi SMAN 1 Unaaha.

Back to top button