Market

Percepat Target Net Zero Emission, PTBA Mulai Operasikan Bus Listrik

PT Bukit Asam Tbk atau PTBA mulai mengoperasikan 10 unit bus listrik di sekitar lokasi tambang, Tanjung Enim. Pengoperasian bus listrik ini sebagai langkah PTBA mendukung target Net Zero Emission pada 2060, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebanyak 10 bus listrik ini, perusahaan gunakan sebagai kendaraan antar jemput karyawan. Bus ini merupakan buatan PT Industri Kereta Api (Persero)/INKA ini datang secara bertahap pada Oktober-Desember 2022.

Mungkin anda suka

Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail mengatakan, penggunaan bus listrik bisa mengurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) hingga 9.672 liter/Tahun/Bus. Sebab dia mengestimasi pengurangan bisa mencapai 16 ton CO2 per tahun/bus.

“Langkah PTBA beralih secara bertahap ke kendaraan berbasis listrik untuk operasional pertambangan merupakan wujud komitmen perusahaan dalam hal dekarbonisasi. Penggunaan kendaraan listrik akan terus ditingkatkan,” kata Arsal dalam keterangan persnya seperti dikutip, Sabtu (10/12/2022).

Dia mengatakan, selain bus listrik, PTBA juga telah mengganti sejumlah peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik.

Beberapa alat berbasis listrik yang telah perusahaan gunakan di antaranya 7 Ekskavator Listrik berjenis Shovel PC-3000, 40 Dump Truck sekelas 100 Ton hybrid (Diesel dan Listrik), dan 6 Pompa Tambang berbasis listrik.

Arsal menambahkan, perusahaan juga menerapkan E-Mining Reporting System, yaitu sistem pelaporan produksi secara real time dan daring sehingga mampu meminimalkan pemantauan konvensional yang menggunakan bahan bakar.

Langkah lainnya yakni penggantian bahan perusak ozon (BPO) seperti penggunaan refrigerant AC yang ramah lingkungan dan penggantian Halon 1211 pada alat pemadam api ringan (APAR).

“Program-program dekarbonisasi ini dilaksanakan dan dikembangkan secara berkelanjutan di setiap lini perusahaan untuk memberikan hasil yang optimal. Perusahaan telah memiliki roadmap manajemen karbon hingga tahun 2050,” tutupnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button