Market

Perangi Food Waste, Bapanas Luncurkan Mobil Logistik Pangan dan Food Truck

Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama asosiasi dan lembaga penggiat pencegahan food waste (makanan terbuang), luncurkan mobil logistik pangan dan food truck. Sara edukasi dan distribusi pangan berlebih untuk masyarakat.

Kepala Napanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan, gagasan mobil logistik pangan dan food truck ini, merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerja sama (PKS) tentang Gerakan Pencegahan Food Waste dalam rangka Kewaspadaan Pangan Dan Gizi yang ditandatangani Bapanas bersama 9 asosiasi dan lembaga penggiat pencegahan food waste, pada 9 Desember 2022.

Rencananya, mobil logistik pangan dan food truck tersebut, dioptimalkan untuk menyalurkan donasi dari para asosiasi, pengusaha, dan donatur pangan kepada penerima manfaat. Sekaligus sebagai sarana sosialisasi dan edukasi masyarakat tentang upaya penyelamatan pangan melalui Gerakan Setop Boros Pangan.

“Hari ini menjadi babak baru dari upaya penguranan food waste di Indonesia, di mana kita mulai menyalurkan pangan berlebih dari para donatur kepada para penerima manfaat. Setelah acara, Food Truck ini akan stay di RPTRA Teratai untuk membagikan pangan berlebih kepada masyarakat,” kata Arief saat peluncuran sekaligus sosialisasi Gerakan Penyelamatan Pangan dalam rangka Kewaspadaan Pangan dan Gizi, Jakarta, Selasa (20/12/2022).

Pada hari pertama, kata Arief, disalurkan lebih dari dari 6.000 paket pangan berlebih, melalui 3 mobil logistik pangan, dan 1 food truck. Sebanyak 1.300 paket pangan berasal dari FoodCycle Indonesia, diberikan kepada 300 anak di Yayasan Kesuma Jakarta Pusat, Yayasan Sekolah Sakura Bekasi dan Yayasan Al Fath Bekasi.

Sedangkan 2.300 paket pangan dari Foodbank of Indonesia untuk korban gempa Cianjur dan 3.300 paket pangan dari Yayasan Surplus Peduli untuk dibagikan kepada 300 masyarakat yg hadir di RPTRA Teratai Tebet Timur. Selain itu, ada juga donasi lainnya dari Hero Kemang, Bank BRI, dan Asosiasi Jasa Boga Indonesia.

“Kegiatan ini merupakan wujud konkrit dari kolaborasi yang baik antara sektor pemerintah, asosiasi, organisasi kemasyarakatan, serta swasta. Para pihak yang terlibat di sini memiliki semangat yang sama untuk mengurangi food waste di Indonesia, hal tersebut demi ketahanan pangan dan gizi masyarakat yang lebih baik,” ungkapnya.

Arief menjelaskan, upaya pengumpulan dan pendistribusian pangan berlebih ini dilakukan melalui berbagai macam pola. Dalam hal ini, ia bersama para penggiat terus melakukan inovasi dan improvement, sehingga formula yang diterapkan bisa dijadikan best practis bagi teman-teman di wilayah lain agar gerakan ini semakin luas dan masif.

“Umumnya kita lakukan dengan pengumpulan makanan yang tidak terjual di tenant-tenan yang telah bekerja sama seperti asosiasi persatuan hotel atau pengusaha ritel, makanan-makanan tersebut ada yang langsung didistribusikan atau ada yang perlu diolah terlebih dahulu sebelum di distribusikan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan,” terangnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button