Arena

Pentas Seni Tradisional Warnai Indonesia Open 2022

Gelaran Indonesia Open 2022 memasuki babak akhir semifinal yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (18/6/2022).

Di tengah surutnya animo penonton lantaran tak satupun wakil tuan rumah berada di empat besar, panggung hiburan klasik beri warna pembeda yang menghiasi salah satu sudut Istora.

Ya, sebuah pentas seni tradisional secara langsung hadir pada panggung musik  di pelataran lantai dua Istora Senayan.

Cakranada Etnosia, nama grup musik tradisional kontemporer yang manggung di tengah gelaran Indonesia Open 2022.

Dipimpin sosok bernama Downey Angkiry, Cakranada Etnosia memboyong setidaknya enam personel guna melantunkan alunan musik khas Pulau Jawa.

“Konsepnya hari ini kita di acara Indonesia Open ini konsepnya lebih ke daerah pulau Jawa. Jadi Jawa itu menyangkut Jawa Tengah,Jawa Barat, Jawa Timur dan sedikit Balinya,” kata figur yang akrab disapa Doeng di Istora Senayan.

Mereka memainkan beragam alat musik khas Jawa seperti Suling Sunda dan Bali, Gambang, Gender hingga beberapa jenis Gamelan.

“Yang kita lihat di sini ada seperti yang saya bilang tadi ada empat wilayah. Ada suling Sunda, suling Bali, ada gambang Jawa Tengah, ada gender Jawa, ada Saron terus ada Bonang,” tuturnya.

Terhitung sejak babak perempat final yang berlangsung, Jumat (17/6/2022) kemarin, Cakranada Etnosia sudah mentas di panggung musik Istora.

Panitia meminta mereka menerapkan konsep musik berbeda setiap harinya di samping Jawa yang jadi menu utama.

“Ini kita rencana sampai tiga hari kedepan terhitung dari hari ini. Tapi tiap hari konsepnya beda-beda, hari ini gamelan, besok itu kita konsepnya Indonesia bagian timur jadi perkussion, ada genderang makassar, ada banarapai,” sebutnya.

Terkait waktu, Cakranada Etnosia setiap hari hingga pertandingan final, selama 45 menit.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button