Friday, 28 June 2024

Pengamat: DNA PDIP dan Anies Sama-sama Oposisi, Tinggal Dicocokan dengan Ahok

Pengamat: DNA PDIP dan Anies Sama-sama Oposisi, Tinggal Dicocokan dengan Ahok


Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menyatakan bila PDIP mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta, maka publik tak perlu terkejut mengingat politik Indonesia yang bersifat begitu dinamis.

“Saya berpandangan begini bahwa politik kita itu dinamis, cair dan saya malah membuka diksi baru, politik kita itu tiba-tiba 180 derajat dalam hari yang sama bisa berubah, itu lah politik. Maka dari itu tidak terlalu mengherankan misalnya, Anies berpeluang besar diusung PDIP,” ujar Adib kepada inilah.com saat dihubungi di Jakarta, dikutip Senin (10/6/2024).

Menurut Adib, pasca pilpres fenomena peta perpolitikan tanah air berubah, salah satunya posisi Presiden Joko Widodo yang tak lagi bergandengan tangan dengan PDIP.

“Jokowi sudah tidak lagi dengan PDIP, PDIP juga butuh teman baru, PDIP mendeklarasikan sebagai oposisi dan Anies juga selama ini mendeklarasikan oposisi,” lanjutnya.

Terkait peluang PDIP mengusung Anies, tentu bisa terwujud bila DNA keduanya sama, yakni menjadi pihak oposisi.

“(Mereka) bisa membuat kutub baru yang namanya sama-sama DNA-nya oposisi,” kata dia.

Meski demikian, menurutnya batu sandungan tetap ada pada diri Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, yang kemungkinan besar sulit dijodohkan dengan Anies.

Saat ini, sambung dia, semua akan tergantung dengan kalkulasi dari PDIP.

“Karena Ahok dan Anies ini kan rivalitasnya secara personal politik sangat-sangat dalam. Tapi saya katakan di awal, DNA mereka sama, oposisi. Kalau Anies sama kan sama Ahok, pernah satu barisan sama Jokowi, Anies keluar lebih dahulu, dan mungkin Ahok sadarnya baru belakangan,” tegas Adib.

“Kalau ditanya peluang saya kira (Ahok) masih (bisa diusung di) DKI, ketimbang harus ke Medan gitu ya,” sambungnya.

Oleh karena itu, ia menilai PDIP akan berhitung peluang masing-masing kandidat yang saat ini sedang coba dijaring oleh mereka, mengingat PDIP telah ‘kalah’ pada Pilpres dan Pileg sebelumnya.

“Kan PDIP ‘kalah’ hattrick. Bagaimana pun PDIP akan mempertahankan atau mengobati rasa luka politik itu ketika terjadi pilkada yang serentak ini. Jadi saya rasa PDIP juga akan hati-hati bagaimana kondisi internal yang habis trahnya Jokowi hengkang dari PDIP, ini kan tercabik-cabik kondisi internalnya,” tuturnya.