News

Penembakan di Rumah Ferdy Sambo, HP Korban Raib dan WA Keluarga Diretas

Rabu, 13 Jul 2022 – 14:01 WIB

Baku Tembak Propam, WA Keluarga Diretas, 3 HP Brigadir Yoshua Raib

Samuel Hutabarat, ayah Brigadir Yoshua. (Ampar.id).

Tragedi berdarah di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat, meninggalkan keanehan bagi keluarga korban.

Dalam rekaman yang diperoleh Inilahcom, Jakarta, Rabu (13/7/2022), ayah korban yakni Samuel Hutabarat mengaku akun WhatsApp dan media sosialnya tak bisa digunakan alias diretas. Wawancara dilakukan pada Selasa (12/7/2022).

Tak hanya Samuel, akun WA serta medsos dari ibu kandung Brigadir Yoshua yakni Rohani Simanjuntak serta Yuni Hutabarat selaku kakak Brigadir Yoshua juga diretas. “Hp saya dan keluarga sudah diretas, ini ada apa? Dikira kami ada hal-hal yang tidak senonoh dengan anak saya. Ya, silahkan saja. Orang kita bersih kok,” ungkapnya.

Terkait komunikasi melalui WA, Samuel mengatakan, menghubungi anaknya hanya sekedar mencari tahu soal kesehatan, kabar serta pekerjaan. Tidak ada yang aneh-aneh. Terakhir berkomunikasi pada Juni lalu. “Saya tanya dia, bulan kemarin. Kapan nengok adikmu. Masa kamu tidak tahu adikmu sakit? Dia jawab, ‘siap pak’,” ungkapnya.

Usai pemakaman Brigadir Yoshua pada Senin siang (11/7/2022) di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, malamnya keluarga korban kedatangan Brigjen Hendra beserta rombongan.

“Ada dari Mabes Polri, namanya Brigjen Hendra, dia sengaja menemui kami untuk menyampaikan kronologis. Katanya untuk meluruskan. Apa sebab musababnya,” papar Samuel.

Dari pertemuan itu, Samuel justru semakin bingung lantaran banyak yang tak masuk dalam otaknya. Semisal soal CCTV yang seharusnya bisa menerangkan kejadian yang sesungguhnya.

Ternyata, menurut bawahan Brigjen Hendra yang berpangkat Kombes, tidak ada di ruang utama rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

“Alasan mereka. Bawahan dari Pak Hendra berpangkat Kombes, kalau rumah dinas memang CCTV tidak sebanyak di rumah pribadi. Ini menurut saya aneh. Itu kan rumah dinas perwira tinggi, pejabat utama di Polri, tentunya harus aman sekali. Pengawalnya saja 8 orang. Masak di dalam rumah tidak ada CCTV-nya ,” kata Samuel.

Tiba-tiba, kata Samuel, sang istri menanyakan keberadaan tiga telepon genggam milik anaknya, Brigadir Yoshua. “Satu lagi pak, ini saksi utama. HP anak saya belum saya temukan sampai saat ini. Ke mana itu? Biar bisa dibaca berapa kali hubungan saya WA, isinya apa saja. Sampai jam berapa kami berkomunikasi dengan almarhum. Namun dijawabnya ‘tidak ada’,” papar Samuel.

Mendengar jawaban itu, Samuel mempertanyakan apakah rumah dinas Kadiv Propam dihuni banyak orang. “Tidak ada. nah siapa yang ambil? masuk rumah jenderal kan tidak bisa orang sembarangan. Masak ada (pencuri) yang ambil. Bisa saja sengaja dihilangkan,” ungkapnya.

Mengingatkan saja, aksi baku tembak yang berlangsung di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022), menewaskan Brigadir Yoshua.

Dikabarnya, lulusan Sekolah Polisi Negara (SPN) Jambi Tahun 2012 itu, meregang nyawa ditembak Bharada E. Pihak Mabes Polri menyebut, Brigadir Yoshua melakukan tujuh kali tembakan, sementara Brigadir E melepaskan lima kali tembakan. Bharada E disebutkan tak mengalami luka tembak.

Sebelum aksi saling tembak ini, Brigadir Yoshua dikabarkan tengah memasuki kamar utama Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, dengan membawa pistol. Diduga ada perbuatan pelecehan yang membuat istri Irjen Sambo yang kebetulan berada di kamar utama, menjerit histeris.

Mendengar teriakan, Bharada E keluar kamar yang letaknya di lantai atas untuk memeriksa. Tak lama kemudian terjadilah peristiwa yang menewaskan Brigadir Yoshua.

Back to top button