News

Penderita Asma Jangan Coba-coba Konsumsi ‘Chiki Ngebul’

Kamis, 12 Jan 2023 – 19:09 WIB

Keracunan ‘Chiki Ngebul’

Direktur Penyehatan Lingkungan (PL) Kemenkes, Anas Ma’ruf menjelaskan terkait penambahan kasus keracunan ‘Chiki Ngebul’.(Dokumentasi: Inilah.com/M. Harris Muda).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menilai dampak lebih buruk ditaksir bakal timbul akibat konsumsi pangan siap saji ‘Chiki Ngebul’ bagi seseorang penderita penyakit asma.

Hal ini sebagaimana disampaikan Direktur Penyehatan Lingkungan (PL) Kemenkes RI, Anas Ma’ruf. Uap nitrogen cair yang terdapat pada jajanan tersebut dapat berisiko membuat sistem pernapasan bagi penderita asma bekerja lebih berat.

“Akibat dari mengkonsumsi nitrogen cair ini tentu pada beberapa orang dengan kerentanan itu akan lebih berat, contohnya orang yang punya sakit saluran pernafasan seperti asma, tentu menghirup udara dingin ini tentu lebih berat,” kata Anas dalam konferensi pers secara virtual, Jakarta, Kamis (12/1/2023).

Anas menambahkan, risiko lebih berat akibat konsumsi ‘Chiki Ngebul’ juga menyasar seseorang yang memiliki kerentanan pada saluran pencernaan.

Hal ini juga merujuk pada pasien anak-anak yang dilaporkan dirawat di UGD Rumah Sakit Haji Jakarta. Anak berusia 4,2 tahun ini mengalami keluhan nyeri perut hebat setelah mengkonsumsi jajanan jenis ‘Chiki Ngebul’.

“Orang-orang tertentu dengan kerentanan pada saluran pernafasannya kemudian saluran pencernaannya mulai dari kerongkongan sampai lambung. Apabila kemudian menelan ini maka tentu akan lebih berat,” jelasnya.

Anas lebih lanjut menjelaskan, persoalan ‘Chiki Ngebul’ ini praktis hanya merujuk pada penggunaan nitrogen cair bukan dari jajanan bercorak warna-warni itu.

“Persoalannya adalah ketika nitrogen cairnya ini dalam kondisi dingin atau masih cukup banyak, kadarnya itu masuk, baik dalam saluran pencernaan, maupun pernafasan. Pernafasan itu biasanya lewat uapnya,” paparny.

Adapun Kemenkes sebelumnya ikut merinci sejumlah dampak dari konsumsi jajanan tersebut. Di antaranya radang dingin, luka bakar atau cold burn pada jaringan kulit, tenggorokan terasa seperti terbakar, bahkan dapat terjadi kerusakan internal organ. Hal ini disebabkan oleh suhu yang teramat dingin dan langsung bersentuhan dengan organ tubuh dalam waktu yang panjang.

26 Anak keracunan ‘Chiki Ngebul’

Hingga Kamis (12/1/2023), Kemenkes RI mencatat total ada 26 kasus anak keracunan ‘Chiki Ngebul’ yang terlapor dari sejumlah daerah. 10 di antaranya tercatat mengalami gejala yang timbul usai menyantap jajanan warna-warni mengandung nitrogen cair itu.

“Total yang dilaporkan dengan yang gejala, tadi yang dilaporkan di Ponorogo satu orang, di Tasikmalaya adalah 23 orang, cuma tujuh yang bergejala maka tujuh yang kita anggap. Kemudian satu di RS Jakarta, dan satu orang baru dilaporkan dari Jawa Timur . Jadi ada sekitar 10 kasus bergejala,” kata Direktur Penyehatan Lingkungan (PL) Kemenkes, Anas Ma’ruf dalam konferensi pers virtual, Kamis (12/1/2023).

Anas menambahkan, penambahan satu kasus di Jawa Timur baru dilaporkan tepat pada hari ini. Namun demikian, pihak Kemenkes tak merinci apakah yang bersangkutan diboyong ke Rumah Sakit rujukan atau tidak.

“Hari ini ada laporan satu dari Jatim bahwa ada kemungkinan anak yang mengalami kejadian atau keracunan terkait ‘Chiki Ngebul’ ini,” papar Anas.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button