News

Pemukim Israel Rusak Kuburan Kristen di Pemakaman Yerusalem

Kamis, 05 Jan 2023 – 16:02 WIB

Penulis : DSY

Mount Zion Jerusalem 4 January 2023 Afp - inilah.com

Hosam Naoum, uskup agung dan juru kunci pemakaman Protestan, memeriksa kuburan yang dirusak di Gunung Zion di luar Kota Tua Yerusalem, 4 Januari 2023 (AFP)

Para pemuda pemukim Yahudi selama liburan tahun baru lalu merusak Pemakaman Kristen di Yerusalem Timur yang diduduki Israel. Mereka melakukan aneka pengrusakan seperti menghancurkan salib dan merobohkan batu nisan di lebih dari 30 kuburan.

Serangan di Pemakaman Protestan Gunung Zion yang bersejarah itu terjadi sekitar pukul 15.20 pada hari Minggu. Pengrusakan itu baru diketahui pada Selasa malam.

Rekaman kamera keamanan menunjukkan setidaknya dua pemuda pengacau membobol kuburan dan menghancurkan salib. Mereka juga melemparkan batu besar dan potongan marmer ke kuburan, seraya menghancurkan ikonografi Kristen.

Gereja Episkopal di Yerusalem dan Timur Tengah mengatakan dalam sebuah pernyataan, banyak dari batu nisan yang hancur itu berada pada makam-makam tokoh bersejarah, termasuk pendiri Jerusalem University College. “Di antara batu nisan yang dilenyapkan adalah salah satu patung yang berisi patung Pendeta Samuel Gobat, uskup Protestan kedua di Yerusalem dan pendiri Perguruan Tinggi Universitas Yerusalem, yang secara resmi dikenal sebagai Sekolah Gobat,”bunyi pernyataan itu.

Ada pula tiga batu nisan dari petugas polisi Inggris yang meninggal di Palestina selama wilayah itu berada dalam mandat Inggris. Polisi Israel mengatakan bahwa identitas penyerang masih belum diketahui, namun mereka telah membuka penyelidikan untuk kasus tersebut.

Pemakaman itu adalah salah satu situs ikonik Yerusalem. Pemakaman dibangun pada 1848, berdekatan dengan Kota Tua di Gunung Zion, di sebidang tanah milik Universitas Yerusalem, yang mengajarkan teologi Kristen. Orang Kristen percaya bahwa Perjamuan Terakhir Yesus terjadi di Gunung Sion.

Pemakaman itu juga menaungi 77 makam personel militer Inggris dan 73 makam polisi Palestina yang gugur selama Perang Dunia Kedua. BBC menulis, Komisi Makam Perang Persemakmuran mengatakan terkejut dengan vandalisme tersebut, dan mulai bekerja untuk melakukan perbaikan sepenuhnya.

Gereja Episkopal juga mengutuk serangan itu. “Banyak salib batu yang juga menjadi sasaran para pengacau, jelas menunjukkan bahwa tindakan kriminal ini dimotivasi fanatisme agama dan kebencian terhadap umat Kristiani.”

“Keuskupan Episkopal Yerusalem mengutuk tindakan penodaan yang sembrono ini dan menyerukan pihak berwenang untuk mencari, menangkap, dan menuntut para pelaku kejahatan terorisme ini dengan hukuman seberat-beratnya, termasuk undang-undang yang berkaitan dengan kejahatan rasial,” ujar pernyataan itu.

Oliver Hersey, presiden Jerusalem University College, mengatakan, “Departemen Kepolisian Mount Zion bekerja dengan staf di Jerusalem University College untuk mengidentifikasi dua pria muda yang tertangkap kamera keamanan melemparkan potongan besar salib marmer ke batu nisan, dalam upaya memulihkan perdamaian. dan keamanan bagi mereka yang tinggal di komunitas Gunung Zion.”

Dalam beberapa tahun terakhir, penyerangan terhadap situs-situs Kristen di Yerusalem telah mendorong para pemimpin gereja untuk memperingatkan bahwa mereka merasa tidak aman di bawah diskriminasi Israel.

Pada Desember 2021, para patriark dan kepala gereja di Yerusalem memperingatkan bahwa “Umat Kristen telah menjadi sasaran serangan yang sering dan berkelanjutan oleh kelompok radikal pinggiran”, mengacu pada aktivis sayap kanan Israel. [BBC/Middle East  Eye]

Back to top button