Kendari

Pembangunan SPAM di Konawe Belum Temui Titik Cerah

KENDARI – Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari yang melibatkan Kabupaten Konawe dan pihak Investor PT. Adi Karya hingga saat ini belum menghasilkan titik cerah.

Nahwa Umar selaku, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, mengungkapkan kekecewaannya, pasalnya untuk menuju Kota Kendari sebagai Kota Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) tahun 2022, maka lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yakni Stop buang air besar, mencuci tangan dengan sabun, pengelolaan air minum dan makanan, pengamanan sampah serta pengamanan limbah cair harus terpenuhi.

Tetapi, satu dari lima pilar STBM, yakni pengelolaan air minum masih menjadi tugas berat pemerintah Kota kendari saat ini.

Nahwa Umar, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari

Baca juga: April 2022 Kasus DBD di Kota Kendari Sebanyak 96 Kasus, Satu Meninggal Dunia

Akses masyarakat untuk mendapatkan air bersih 1×24 jam sudah direncanakan sebelumnya, dan peluang itu terbuka dengan adanya Kerjasama dengan pihak investor PT. Adi Karya untuk membangun Sistem Penyedian Air Minum yang berlokasi di Desa Tabanggele Kabupaten Konawe, yang direncanakan akan dibangun tahun 2021 dengan nilai investasi Rp380 milyar, namun hingga saat ini masih tertunda karena terkendala izin dari pemerintah Kabupaten Konawe.

“Karena Proyek ini melibatkan dua pemerintah daerah yaitu Kota Kendari dan Kabupaten Konawe maka perlu mendapatkan izin, tapi saya juga tidak mengerti mengapa sampai sekarang bupati konawe belum mau menandatangani izin tersebut,” katanya saat menjadi narasumber di kegiatan Pertemuan Jejaring STBM tingkat Kota Kendari Tahun 2022 yang diselengarakan oleh Dinas kesehatan Kota Kendari disalah satu hotel di Kota Kendari, Senin (18/4/2021).

“Padahal sudah di fasilitasi oleh pemerintah provinsi padahal pembangunan SPAM ini menyangkut hajat hidup orang banyak tidak hanya bagi warga kota kendari, tetapi warga yang tinggal disekitar pembangunan SPAM ini. Jadi saya sangat kecewa, harapan kita satu satunya masalah ini harus difasilitasi oleh pemerintah pusat,“ujarnya.

Hingga saat ini Pemerintah Kota Kendari tetap membangun komunikasi dengan pemerintah Kabupaten Konawe agar ditemukan titik temu.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button