Sunday, 30 June 2024

Pejabat Israel Akui Menghancurkan Hamas adalah Mustahil

Pejabat Israel Akui Menghancurkan Hamas adalah Mustahil


Menghancurkan Hamas adalah hal yang mustahil dan tidak bisa dihilangkan hanya sekadar sebuah gagasan. Hal ini mengharuskan Israel untuk menawarkan solusi alternatif kepada Palestina di Gaza.

Berbicara kepada peserta Konferensi Keamanan Herzliya di dekat Tel Aviv, kemarin, Ketua Dewan Keamanan Nasional Israel, Tzachi Hanegbi, mengatakan Israel perlu memberikan “ide alternatif kepada Palestina dan tidak hanya menghancurkan kemampuan militer [Hamas].”

Dia menyarankan bahwa pihak alternatif ini bisa menjadi “kepemimpinan lokal yang siap hidup berdampingan dengan Israel dan tidak mendedikasikan keberadaannya untuk mencoba membunuh warga Israel,” kata Hanegbi.

Dia mengungkapkan bahwa kabinet Israel telah memberi lampu hijau kepada tentara untuk mulai mencari kepemimpinan baru di Gaza beberapa bulan lalu. “Saya berharap dalam beberapa hari mendatang kita akan melihat realisasi konkrit dari rencana ini,” lanjutnya seperti dikutip media Israel. “Kami meyakini hal ini dan yakin hal ini akan menempatkan Hamas di bawah tekanan besar.”

Hamas menolak untuk dikesampingkan dalam rencana apa pun pascaperang di Gaza, namun Israel tetap bersikukuh bahwa mereka tidak ingin kelompok tersebut menguasai daerah kantong tersebut lebih lama lagi. 

Komentar Hanegbi menggemakan pernyataan yang dibuat baru-baru ini oleh juru bicara militer Israel Daniel Hagari. “Hamas adalah sebuah ide, Hamas adalah partai politik. Hamas berakar di hati masyarakat – siapa pun yang mengira kita bisa melenyapkan Hamas adalah salah,” kata Hagari kepada Channel 13 Israel pekan lalu. Hamas “adalah Ikhwanul Muslimin, yang sudah ada selama bertahun-tahun,” tambahnya. 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk “menghancurkan” Hamas di Jalur Gaza sejak serangan mendadak kelompok Palestina di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober. Serangan udara dan darat Israel yang membabi buta di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 37.700 orang hingga saat ini, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Namun Hamas mengatakan mereka masih memiliki kemampuan militer yang luas yang memungkinkan mereka melanjutkan perang melawan Israel, sehingga mendorong sekutu Israel mempertanyakan kelayakan melanjutkan serangan ke Gaza.

Mengutip intelijen AS, sebuah laporan oleh Politico bulan lalu mengatakan hanya sekitar sepertiga pejuang Hamas yang terbunuh dan sekitar sepertiga terowongan kelompok itu yang hancur akibat pemboman Israel.