News

PDI Perjuangan Minta Yusril Realistis Jika Ingin Maju jadi Cawapres 2024

Politikus Senior PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengapresiasi langkah Ketua Umum (Ketum) Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra yang akan maju sebagai capres maupun cawapres di Pilpres 2024. Namun PDI Perjuangan meminta Yusril untuk realistis dengan dinamika politik ke depan.

“Profesor Yusril adalah tokoh yang dihormati dan memiliki rekam jejak baik. Bila tokoh seperti beliau bersedia masuk ke bursa pilpres, tentu perhelatan dan kontestasi politik akan semakin menarik. Kita sambut kesediaannya untuk dicalonkan dengan rasa gembira,” terang Hendrawan kepada inilah.com, Sabtu (21/1/2023).

Mungkin anda suka

Namun, kata Hendrawan, Yusril juga harus sadar jika dia mesti mendapatkan dukunga dari parpol yang memiliki kursi di parlemen agar bisa maju di Pilpres 2024. Sebab tanpa dukungan parpol keinginan Yusril maju sebagai capres atau cawapres akan sia-sia.

“Semua harus tahu dan realistis, keinginan saja tidak cukup sebagai modal politik. Harus ada dukungan parpol atau gabungan parpol yang memadai,” tegas Hendra.

Meski begitu, Hendrawan enggan menanggapi soal kemungkinan PDI Perjuangan akan memberikan dukungan kepada Yusril. Namun PDI Perjuangan selalu terbuka untuk melakukan kerja sama dengan semua parpol dalam berbagai hal.

“Komunikasi dan kerja sama politik antarparpol selalu dikembangkan. Kami selalu mengedepankan manajemen politik gotong royong,” tutupnya.

Sebelumnya, dalam Rakornas PBB, seluruh kader memberikan dukungan kepada Yusril untuk maju sebagai capres ataupun cawapres di Pilpres 2024.

“Saat rakornas, semua yang hadir menginginkan Pak Yusril dicalonkan Partai Bulan Bintang sebagai capres atau cawapres,” kata Wakil Ketua Umum PBB Dwianto Ananias di Jakarta, Jumat (20/1/2023).

Dwianto memahami PBB harus berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung calon atau cawapres. Dengan begitu, persyaratan ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen terpenuhi. Oleh karena itu, ia menyebut penjajakan komunikasi sedang dilakukan dengan PDIP.

“Ya mudah-mudahan ini semua kan bagaimana Ibu Mega, kita tunggu nanti respons dari PDIP. Tapi komunikasi sudah dibangun dari sekarang,” terang Dwianto.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button