Market

Pasar Saham Mulai Cemaskan Tren Kenaikan Kasus Omicron di Tanah Air

Para pelaku pasar saham di Tanah Air ditengarai mulai mencemaskan tren kenaikan kasus positif Covid-19 varian Omicron. Hal ini terefleksi pada pelemahan tipis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga penutupan perdagangan sesi pertama hari ini.

Pada akhir perdagangan sesi pertama hari ini, IHSG ditutup melemah 0,14% ke level 6.637,72. Investor asing tercatat melakukan net buy hingga Rp214,37 miliar di pasar reguler.

Adapun 5 saham yang paling banyak dibeli asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Sedangkan 5 saham yang ramai dijual asing adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) .

Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS siang ini ditutup menguat ke level 14,308 dibandingkan hari sebelumnya di level 14,318. Sementara yield Surat Utang Negara (tenor 10 tahun) ditutup turun ke level 6.497% dari 6.508% pada hari sebelumnya.

Hendry Andrean, analis riset OCBC Sekuritas mengatakan, IHSG terlihat kembali ditutup dalam kondisi melemah pada perdagangan sesi pertama hari ini. Indeks saham domestik pada akhirnya gagal mengikuti tren penutupan positif bursa saham AS yang bergerak anomaly semalam.

“Padahal, angka inflasi AS kembali meningkat di bulan Desember 2021 hingga mencapai 7% atau tertinggi dalam 40 tahun terakhir,” kata Hendry dalam riset dikutip Kamis (13/1/2022).

Dia menengarai, tren pelemahan IHSG kali ini dipengaruhi oleh sentimen negatif dari dalam negeri, yaitu terkait dengan tren kenaikan kasus positif Covid-19 Omicron di Tanah Air yang terus menerus meningkat. Hingga kini, Omicron telah menginfeksi sebanyak 506 orang.

Kondisi tersebut juga memaksa Kementerian Kesehatan Indonesia membuat perkiraan bahwa gelombang ketiga Covid-19 akibat varian Omicron akan terjadi pada pekan kedua atau ketiga bulan Februari mendatang.

Pemerintah memperkirakan angka kasus bisa berada di sekitar 40 ribu hingga 55 ribu saat gelombang ketiga terjadi. Sementara pada tingkat global penularan varian Omicron juga sudah ditemukan di lebih dari 110 negara hingga kini.

Berdasarkan kondisi tersebut, Hendry memperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan tren negatifnya pada perdagangan sesi kedua. “IHSG kami perkirakan akan berpeluang untuk menguji level support 6.620,” ungkap dia.

Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan bagi para pelaku pasar di sesi kedua. Saham-saham tersebut adalah:

  1. Saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

“INCO kami perkirakan berpeluang untuk bergerak dalam tren menguat terutama jika INCO mampu terus bergerak di atas level support kritikal 4.510,” ucapnya.

Secara teknikal, support saham INCO berada di 4.510 dan resistance 4.930. Rekomendasi speculative buy untuk INCO di level 4.620-4.680.

  1. Saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)

“TOWR kami perkirakan berpeluang untuk bergerak dalam tren menguat terutama jika mampu terus bergerak di atas level support kritikal 1.020,” tuturnya.

Secara teknikal, support saham ini berada di 1.020 dan resistance di 1.105. Rekomendasi speculatif buy untuk TOWR di level 1.060-1.070.

  1. Saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

“PTBA kami perkirakan berpeluang untuk bergerak dalam tren menguat terutama jika PTBA mampu terus bergerak di atas level support kritikal 2.750,” ungkap dia.

Secara teknikal, support berada di 2.750 dan resistance di 2.950. Rekomendasi speculative buy untuk PTBA di level 2.770-2.800.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Back to top button