Market

Para Menteri Mulai Pakai Mobil Dinas Listrik, Tapi Sewa

Para Menteri Akan Mulai Pakai Kendaraan Dinas Mobil Listrik, Tapi Masih Sewa

Pemerintah mulai kampanyekan penggunaan kendaraan listrik untuk mendukung program konversi mobil listrik secara bertahap. Untuk itu, percepatan penggunaan kendaraan dinas bertenaga listrik di lingkungan pemerintah, dimulai dari para menteri, dilanjutkan ke instansi pemerintah, TNI dan Polri.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjelaskan, Kementerian Perhubungan sudah membuat peta jalan transisi penggunaan mobil konvensional ke mobil listrik secara bertahap. Meski begitu, saat ini mobil listrik yang akan para menteri gunakan adalah kendaraan sewaan dari pihak rental.

“Dimulai dari menteri. Kemenhub sudah membuat contoh ‘pilot project’, sementara ini masih rental. Bagaimana transisi penggunaan mobil konvensional ke mobil listrik bertahap ‘by year’ ditujukan pada instansi pemerintah, TNI, Polri,” kata Moeldoko saat ditemui di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/7/2022).

Moeldoko mengatakan Pemerintah saat ini masih menggodok regulasi dalam bentuk Instruksi Presiden (Inpres) yang akan menjadi petunjuk bagi pemerintah pusat dan daerah, TNI, dan Polri untuk beralih menggunakan kendaraan dinas listrik.

Mantan Panglima TNI itu menilai kebutuhan penggunaan kendaraan listrik secara jangka panjang menjadi penting karena besarnya subsidi BBM yang harus dikeluarkan pemerintah.

Saat ini, kata Moeldoko, pemerintah menanggung subsidi untuk biaya bahan bakar, sebesar Rp19,2 juta per mobil per tahun. Sementara untuk motor, subsidi yang dialokasikan pemerintah mencapai 3,7 juta unit per tahun.

“Kalau subsidi itu hilang karena ada peralihan ke kendaraan listrik, maka subsidi itu bisa dialihkan ke pembangunan manusia,” kata Moeldoko.

Dengan penggunaan kendaraan listrik, udara dan lingkungan akan menjadi bersih, sehingga harapannya akan mengurangi anggaran kesehatan untuk subsidi BPJS.

Pemerintah menargetkan untuk pemanfaatan energi baru terbarukan sebanyak 23 persen dalam bauran energi nasional pada 2025, dan akan terus ditingkatkan sampai 31 persen pada 2050.[ipe]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button