News

Pakar Hukum Pesimis Anwar Usman Bakal Mundur dari Ketua MK

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun tak yakin jika Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman bakal mundur dari jabatannya setelah menikahi adik Presiden Jokowi, Idayati.

“Kalau etika tinggi harusnya mundur, tetapi saya pesimistis. Karena bukankah jabatan sebagai Ketua MK itu sebagai daya tawar ke keluarga presiden?” kata Refly kepada wartawan, Selasa (22/3/2022). Refly menilai tugas seorang hakim konstitusi, seperti Anwar, sangat berat.

Yang jadi persoalan, lanjut Refly, tidak bisa menebak hati seorang hakim ketika sedang menjalankan tugasnya. “Prinsipnya adalah kalau ada hubungan keluarga, maka hakim tidak boleh menyidangkan kasus itu. Karena dianggap tidak mungkin bisa netral. Jadi ini sudah menjadi bagian dari kode etik hakim secara universal,” kata dia.

Meski demikian, lanjut Refly, kode etik seperti itu biasanya masyarakat Indonesia sering permisif. Masyarakat Indonesia cenderung mengabaikan fakta itu apabila dianggap tidak melanggar hukum. “Etika itu derajatnya lebih tinggi daripada hukum. Orang taat pada etika itu, lebih hebat daripada orang taat pada hukum,” jelas dia.

Refly menjabarkan bahwa taat pada hukum ada sanksinya termasuk pidana.”Kalau taat pada etika adalah sanksinya sosial, seperti rasa malu, tidak enak dan lain sebagainya, walaupun ada juga yang berbuah sanksi, misalnya penyelenggara pemilu yang saksinya pemberhentian,” tandasnya.

Rencananya, pernikahan Anwar Usman dengan Idayati berlangsung pada 26 Mei 2022 di Solo, Jawa Tengah. Selanjutnya dilanjutkan pada 28 Mei 2022 di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) kampung halaman Anwar Usman.

Suami Idayati, yakni Hari Mulyono meninggal dunia pada 24 September 2018 di RSPAD Gatot Soebroto. Sementara istri Ketua MK Anwar Usman tutup usia pada 26 Februari 2021 akibat serangan jantung.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ivan Setyadhi

Dreamer, Chelsea Garis Biru, Nakama, Family Man, Bismillah Untuk Semuanya, Alhamdulillah Atas Segalanya
Back to top button