OpenAI, perusahaan terdepan dalam pengembangan kecerdasan buatan, berencana meluncurkan generasi terbaru dari model bahasa mereka, GPT-5, yang diperkirakan akan memiliki kemampuan intelektual setara dengan mahasiswa doktoral atau setingkat S3. Pengumuman ini disampaikan oleh Mira Murati, Chief Technology Officer di OpenAI, dalam sebuah wawancara bersama Dartmouth Engineering yang diunggah di media sosial X.
GPT, atau Generative Pre-trained Transformer, telah berkembang secara signifikan sejak generasi pertamanya. Dengan GPT-3 yang dikarakterisasikan memiliki kecerdasan setingkat balita dan GPT-4 yang lebih mirip pelajar SMA yang cerdas, OpenAI terus mengembangkan teknologi yang lebih maju.
“Kami berupaya menciptakan kepintaran setingkat Ph.D untuk tugas-tugas tertentu dalam beberapa tahun ke depan,” jelas Murati.
Keunggulan GPT-5 tidak hanya terbatas pada peningkatan kecerdasan tetapi juga memori dan operasi penalaran yang lebih baik, yang akan memungkinkannya melewati ujian Ph.D. CTO Microsoft, Kevin Scott, dalam sebuah diskusi di Los Angeles, mengungkapkan bahwa sistem AI generasi mendatang ini akan memiliki memori yang lebih persisten, memungkinkan interaksi yang lebih alami dan akurat dengan pengguna.
Wawancara tersebut juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam mencapai kemajuan tersebut. Saat ini, AI masih memiliki memori yang bersifat episodik dan tidak dapat mengingat interaksi sebelumnya dengan pengguna. Namun, dengan GPT-5, OpenAI berharap dapat mengatasi keterbatasan ini dan memberikan tanggapan yang lebih koheren dan kontekstual dalam berbagai percakapan.
Rencana peluncuran GPT-5 dijadwalkan dalam satu setengah tahun ke depan, yang berarti kemungkinan besar akan hadir pada akhir tahun 2025 atau awal tahun 2026. Inovasi ini diharapkan tidak hanya memajukan teknologi AI tetapi juga membawa perubahan signifikan dalam cara manusia berinteraksi dengan mesin.