News

Nomor Urut Parpol, Seberapa Berpengaruh dalam Meraup Suara?

Menyusul diumumkannya partai politik peserta Pemilu 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) pun menggelar pengundian nomor urut parpol peserta pemillu. Dari sembilan parpol yang ada di DPR, hanya PPP yang menginginkan nomor urut parpol diundi. Itupun bukan mutlak, hanya sekadar keinginan PPP.

Bagi parpol lain di Senayan, mereka menginginkan nomor urut partainya tetap sama seperti saat menjadi peserta Pemilu 2029. Alasannya beragam. PDIP misalnya, partai berlambang banteng moncong putih itu memilih nomor urut tiga sebagai target untuk kemenangan ketiga kalinya sebagai peserta Pemilu 2024.

Politisi PDIP yang juga menjabat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebut nomor urut partainya tidak berubah. “Tetap dan pasti nanti kampanyenya sama, metal,” kata Ganjar Pranowo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat lalu (16/12/2022).

Adapun Partai Demokrat yang kembali menggunakan nomor 14 seperti yang dulu digunakan pada 2019 lalu, menurut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), untuk menghadirkan sebuah semangat dari nomor 14 itu. “Kami rangkai dengan huruf S dan P jadi dibaca S14P,” kata AHY pada Rabu lalu (14/12/2022).

Sedangkan Partai Gerindra beralasan, penggunaan nomor urut lama lebih memudahkan bagi Gerindra melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Selain itu, kata Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, untuk lebih memudahkan bagi Gerindra dalam membuat dan menggunakan atribut partai untuk kepentingan sosialisasi dan kampanye.

Sementara itu Partai Golkar, menurut Wakil Ketua Umumnya, Nurul Arifin, memutuskan memakai nomor urut lama sesuai opsi pemilihan nomor urut partai politik peserta pemilu yang diatur Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Lalu, seberapa berpengaruh nomor urut partai nomor urut parpol bagi peserta pemilu? Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad mengamati sejauh ini yang paling banyak diingat oleh pemilih adalah tokoh, lambang, simbol, dan warna partai. “Sepertinya nomor urut tidak terlalu berpengaruh,” kata Saidiman kepada Inilah.com di Jakarta pada Jumat (16/12/2022).

Menurut Saidiman, hanya sebagian pemilih yang ingat nomor urut partai yang dipilihnya pada pemilu sebelumnya. “Mungkin sebagian pemilih fanatik akan ingat. Tapi secara umum, bukan nomor urut yang menentukan,” ujarnya.

Ia menekankan nomor urut tidak terlalu banyak berpengaruh bagi parpol untuk meraup suara dalam pemilu. “Yang berpengaruh adalah partainya itu sendiri dan tokoh yang diusung oleh partai,” ucap Saidiman.

Saidiman juga menilai sejauh ini partai-partai baru belum kompetitif. “Ada kecenderungan pemilih semakin solid mendukung partai-partai lama,” tuturnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button