Market

No ‘Byarpet’ Natal di Jamali, Sekjen KESDM Sidak PLTU Suryalaya

Untuk memastikan pasokan listrik di Pulau Jawa, Madura dan Bali (Jamali) aman dari ‘byarpet’ atau pemadaman, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana meninjau PLTU Suralaya, Banten, Minggu (25/12/2022)

“Kami mewakili Pak Menteri ESDM, saat ini mengecek, memastikan pasokan energi khususnya listrik untuk pelaksanaan Nataru (Natal dan Tahun Baru) terjamin, dari keandalan pembangkitnya maupun pasokan rantai pasok batu baranya itu sendiri,” ucap Rida, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (26/12/2022).

Ia mengatakan keandalan pasokan energi primer untuk operasional pembangkit menjadi salah satu kunci keamanan ketersediaan listrik saat ini dan PLTU Suralaya yang berkapasitas 3.400 MW memiliki peran signifikan dalam sistem kelistrikan Jamali.

“Alhamdulillah, tadi laporan PT PLN dari sisi ketersediaan batu bara itu sudah di atas 30 Hari Operasi (HOP). Kalau menurut kami di Kementerian ESDM, itu sudah lebih dari cukup apalagi untuk Pembangkit Suralaya lumayan besar dan signifikan,” ujar Rida.

Selain itu beban puncak kelistrikan, khususnya Jamali, pada libur Nataru mengalami penurunan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, karena banyaknya industri dan bisnis yang mengurangi aktivitas.

“Meskipun tadi dilaporkan di setiap sesi Nataru pemakaian listrik itu justru turun. Turunnya kurang lebih 12 persen dan itu siklus yang biasa. Namun kita tetap tidak boleh lengah, harus waspada,” ujar Rida.

Pada libur Nataru kali ini, PT PLN (Persero) siagakan 3.000 posko dan 78.000 personel dengan periode siaga 19 Desember 2022 hingga 4 Januari 2023.

“Saya senang sekali, kita lihat di tingkat nasional sudah dibentuk posko-posko baik itu dari sisi pembangkitan sampai pelayanan dan itu tersebar di seluruh Indonesia. Puluhan ribu tenaga kerja dikerahkan dan sedang beroperasi dari 19 Desember sampai 4 Januari 2023. Itu semua kita siapkan dalam rangka untuk menjamin pasokan energi yang cukup untuk kegiatan Nataru,” ujarnya.

Per 22 Desember 2022 Daya Mampu Pasok (DMP) sistem Jawa Bali sebesar 32.038 MW dengan beban 27.444 MW sehingga cadangan sebesar 4.594 MW atau 16,74 persen. Sementara, Beban Puncak (BP) mengalami penurunan dengan BP Natal turun 5.440 MW dan BP Tahun Baru turun 7.242 MW.

Saat ini sistem interkoneksi Jawa-Bali meliputi tujuh provinsi yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.

Pembangkit di Jawa Bali sebagian besar berada pada grid 500 kV dan 150 kV dengan total panjang transmisi sepanjang 25.986 kms dengan kapasitas gardu induk sebesar 108.871 MVA. Kapasitas terpasang di sistem Jawa-Bali hingga Oktober 2022 sebesar 45.994 MW dengan komposisi pembangkit PLN sebesar 42.586 MW dan non-PLN sebesar 3.408 MW.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button