Saturday, 29 June 2024

Nana: Pertumbuhan Investasi Jadi Kunci Penurunan Pengangguran Terbuka di Jateng

Nana: Pertumbuhan Investasi Jadi Kunci Penurunan Pengangguran Terbuka di Jateng


Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah (Jateng),  Nana Sudjana mendorong tumbuhnya investasi. Faktor utama untuk menurunkan pengangguran terbuka di wilayahnya.

“Banyaknya investor yang masuk ke Jawa Tengah dengan dibukanya rumah makan dan pabrik-pabrik, semakin menumbuhkan perekonomian masyarakat dan menekan pengangguran,” kata Nana usai di Kota Semarang, Jateng, Senin (13/5/2024).

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka di Jateng pada Februari 2024, sebesar 4,39 persen. Atau turun 0,85 persen dibandingkan Februari 2023. Tingkat pengangguran terbuka di Jateng, masih di bawah angka pengangguran terbuka nasional yang mencapai 4,82 persen.

Adapun jumlah penduduk yang bekerja di Jateng mencapai 20,41 juta orang. Naik 0,45 juta orang dibandingkan Februari 2023.

Pun demikian dengan lapangan pekerjaan yang mengalami kenaikan. Terbesar adalah sektor penyediaan akomodasi dan makan minum, sebanyak 0,15 juta orang. Disusul sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 0,12 juta orang.

Di mana, Kota Semarang menjadi salah satu daerah yang menjadi tujuan investor. Hal ini memacu pertumbuhan ekonomi daerah. “Kami berharap lebih banyak lagi investor yang masuk sehingga akan menambah lapangan pekerjaan. Ketika pengangguran turun maka angka kemiskinan juga akan ikut turun,” kata Nana.

Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, realisasi investasi di triwulan I-2024 mencapai Rp15,167 triliun. Meningkat 19 persen dibandingkan triwulan I-2023. Dengan kinerja ini, mampu mengentaskan pengangguran masuk dunia kerja, sebanyak 78.204 orang.

Kepala  DPMPTSP Jateng, Sakina Rosellasari optimistis, mampu mencapai target realisasi investasi yang diberikan BKPM RI sebesar Rp77,43 triliun di akhir 2024. Ia memaparkan, pada triwulan I tahun 2024, penanam modal dalam negeri mendominasi investasi di Jateng.

Tercatat pada Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM): Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp9,313 triliun. Sementara, Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp5,854 triliun.  Sementara, jumlah proyek yang dibuat mencapai 13.927 unit dengan serapan tenaga kerja 78.204 orang.

Bila dibandingkan dengan periode sama 2023,  realisasi PMA naik 2,66 persen. Sementara realisasi investasi PMDN naik 15,98 persen. Adapun, total realisasi di triwulan I 2023 mencapai Rp12,78 triliun, sementara di 2024 pada periode sama mencapai 15,67 triliun.

Ia mengatakan, beberapa kemudahan diberikan Pemprov Jateng untuk menarik investor. Di antaranya, dengan layanan call center, maupun layanan temu muka pada kantor DPMPTSP, 33 Mall Pelayanan Publik (MPP) yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jateng.

Meski kini layanan investasi semakin dimudahkan dengan Online Single Submission (OSS), layanan temu muka juga masih dilakukan. Ini ditujukan bagi calon investor yang ingin mengajukan pertanyaan terkait investasi di Jateng.