Pemerintah Kota Kendari akan melaksanakan kegiatan sosialisasi dan edukasi operasi massal pemberantasan sarang nyamuk di seluruh wilayah Kota Kendari secara serentak pada Desember 2021. Hal ini sesuai dengan instruksi Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir kepada para seluruh pihak.
“Memang perhatian kita terhadap COVID-19 tidak boleh turun, tetapi perhatian terhadap potensi-potensi penyakit lainnya juga tidak boleh terabaikan, termasuk demam berdarah,” kata Sulkarnain di sela-sela menghadiri kegiatan PKK di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (17/11).
Menurut Wali Kota, semua pihak harus memberikan perhatian demi mengantisipasi DBD karena pada Desember 2021 wilayah Sulawesi Tenggara salah satunya Kota Kendari memasuki musim penghujan.
“Kita harus siap-siap, karena bulan Desember itu akan masuk musim penghujan, biasanya di musim penghujan angka kasus DBD itu relatif naik,” ujar Sulkarnain.
Berbagai langkah antisipasi dilakukan pihaknya guna melindungi masyarakat di daerah itu dari penyakit DBD salah satunya mulai melakukan sosialisasi dan edukasi.
“Makanya kita antisipasi, mulai sekarang sudah mulai sosialisasi, penyuluhan terkait hal tersebut,” kata Wali Kota.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum mengajak masyarakat agar selalu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta mau menjaga lingkungan dan membersihkan rumah sendiri baik di dalam maupun di luar rumah.
Dia juga meminta masyarakat agar melakukan 3M plus yakni menguras, menutup dan mendaur ulang barang bekas yang menjadi tempat berkembangbiak nyamuk.
Dinas Kesehatan Kendari telah melakukan pengasapan (fogging) ke tempat-tempat yang dianggap berpotensi menjadi sarang nyamuk.
“Kami telah menurunkan tim pengasapan ke sejumlah lokasi adanya laporan warga terjangkit guna memberantas nyamuk DBD,” kata dia.
Dinas Kesehatan Kendari telah melakukan pengasapan di beberapa kelurahan di antaranya Kelurahan Rahandouna, Anduonohu, Watulondo, Kadia, Wowawanggu, Wundudopi, Baruga, Lepo-Lepo dan Watubangga.*