News

Munculkan Gelombang Penolakan, Jokowi Tiga Periode Bisa Picu Chaos

Jumat, 02 Sep 2022 – 16:06 WIB

Presiden Joko Widodo saat memberi sambutan dalam kegiatan Musyawarah Rakyat, di Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/8/2022). (Foto: Antara)

Presiden Joko Widodo saat memberi sambutan dalam kegiatan Musyawarah Rakyat, di Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/8/2022). (Foto: Antara)

Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai wacana masa jabatan presiden tiga periode akan menimbulkan penolakan skala besar dari masyarakat.

“Rakyat akan habis-habisan menjaga konstitusi, menjaga demokrasi, menolak total Jokowi tiga periode,” kata Ujang kepada Inilah.com, Jumat (2/9/2022).

Dia menyebut Presiden Joko Widodo tidak konsisten dalam mengambil sikap untuk menanggapi wacana jabatan presiden tiga periode. Meski begitu, lanjut dia, rakyat sudah memahami bahwa persoalan penambahan masa jabatan presiden ini merupakan masalah besar bagi demokrasi Indonesia.

“Oleh karena itu, isu Jokowi tiga periode sudah tidak usah ditawar-tawar lagi karena rakyat sudah menolak bahkan banyak rakyat, banyak aktivis mengatakan kalau Jokowi tiga periode, maka akan turun ke jalan semua dan ini bisa menimbulkan chaos,” tutur Ujang.

Untuk itu, dia mengingatkan agar Jokowi berhati-hati dalam menyikapi wacana ini. Dosen Universitas Al Azhar Indonesia itu juga menegaskan agar Jokowi berkomitmen dalam menjaga konstitusi.

Adapun pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago mencermati penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode tidak akan terwujud.

Sebab, lanjut dia, PDI Perjuangan sebagai partai pengusung Presiden Joko Widodo memiliki posisi yang jelas dalam wacana ini, yaitu mendukung Puan Maharani sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

“Partai pengusung seperti PDIP juga partai yang saya pikir sangat menjaga iklim dan ekosistem demokrasi kita,” kata Pangi kepada Inilah.com, Jumat (2/9/2022).

Dia menegaskan kekuasaan yang durasinya lama cenderung bersifat korup sehingga jika kekuasaan Presiden Jokowi tidak dibatasi, akan menimbulkan pemerintahan yang korup.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu mengatakan selama PDIP sebagai partai pengusung Jokowi tidak mendukung agenda jabatan presiden tiga periode, wacana itu tidak akan terwujud.

“Sepanjang PDIP tidak mengusung, sepanjang partai-partai ini banyak yang tidak mendukung agenda itu, saya pikir nggak akan jadi agenda itu,” ujar Pangi.

Dia mengatakan, jika partai politik mewujudkan usulan masa jabatan presiden tiga periode, indeks demokrasi di Indonesia akan jatuh dan menjadi negara oligarki. “Dengan demikian, saya punya pendapat bahwa sepanjang partai tidak berkhianat, tidak ada masalah,” ujar Pangi.

Diketahui, Jokowi sebelumnya mempersilakan adanya usulan masa jabatan presiden tiga periode yang disampaikan oleh pendukungnya. Usulan tersebut disuarakan relawannya pada Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia di Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/8/2022).

Jokowi bahkan menyebut usulan tersebut sebagai bagian dari demokrasi yang boleh disampaikan oleh masyarakat. “Itu kan tataran wacana, boleh saja orang menyampaikan pendapat,” kata Jokowi.

Padahal, Jokowi pernah menolak dan menyebut bahwa wacana masa jabatan presiden tiga periode merupakan upaya untuk menampar wajahnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button