News

MUI Minta Pemerintah Hancurkan Museum Holocaust Yahudi di Sulawesi Utara

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhyiddin Junaidi,
meminta pemerintah menghancurkan Museum Holocaust Yahudi di Sulawesi Utara. Ia menyatakan pembangunan museum tersebut adalah pelanggaran konstitusi.

“Pemerintah Indonesia harus segera mengambil tindakan tegas dan menghancurkan bangunan museum tersebut karena itu bentuk provokatif, tendensius, dan menimbulkan kegaduhan baru di tengah masyarakat,” kata Muhyiddin kepada wartawan, Selasa (1/2/2022).

Muhyiddin menilai tidak ada manfaat pembangunan museum holocaust di Indonesia. Lebih baik pemerintah membangun museum kebiadaban Israel terhadap Palestina.

“Adalah sangat tepat jika Indonesia membangun museum sejarah kebiadaban Israel terhadap bangsa Palestina di Jakarta. Sebagai bentuk solidaritas dan dukungan Indonesia atas perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaan dari Zionis. Yang terus mendapatkan aliran dana tanpa batas dari negara adi daya dan sekutunya,” ujar Muhyiddin.

Sebelumnya, kabar pembangunan museum tersebut disampaikan Duta Besar Jerman untuk RI, Ina Lepel. Museum itu dibangun di Minahasa, Sulawesi Utara. Dalam unggahan di akun Twitter resminya, @GermanAmbJaka, museum itu dibuka hari ini bertepatan dengan Hari Peringatan Holocaust Internasional.

“Museum sejenis ini dibuka untuk pertama kalinya di Asia Tenggara atas inisiatif komunitas Yahudi di sini. Kita harus terus mengingat kejahatan luar biasa yang terjadi dalam holocaust. Jika tidak, kita berisiko mengulangnya lagi. Namun, jika kita ingat, kita bisa menjadi sangat waspada dan langsung bertindak apabila muncul tanda-tanda kebencian rasisme dan anti-semitisme,” kata Lepel.

Sebagai informasi, pada 20 Januari 1942, para pejabat tinggi Nazi menggelar rapat kordinasi di sebuah vila di tepi danau Wannsee di Berlin. Rapat itu membahas pembunuhan sistematis sekitar 11 juta orang Yahudi di Eropa. Hadir dalam rapat itu antara lain Kepala Staf Keamanan Nasional Reinhard Heydrich, pimpinan milisi Nazi SS Heinrich Himmler, perwira tinggi SS Adolf Eichmann, dan Kepala Biro Perencanaan Hermann Gring.

Majelis Umum PBB menetapkan 27 Januari sebagai hari peringatan internasional untuk menghormati para korban Holocaust, yang juga dikenal sebagai Hari Peringatan Holocaust Internasional.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button