Kanal

Muhammadiyah Jelaskan Alasan Hari Idul Adha 2024 Indonesia dan Arab Saudi Berbeda


Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Abdul Fattah Santoso, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Tarjih PP Muhammadiyah, memberikan penjelasan mendalam mengenai perbedaan penentuan awal bulan Dzulhijjah antara Muhammadiyah dan Arab Saudi yang berdampak pada pelaksanaan Hari Raya Idul Adha.

Menurut Abdul Fattah, Muhammadiyah menggunakan kriteria Wujudul Hilal (WH) untuk menentukan awal bulan hijriyah. Kriteria ini memerlukan keberadaan bulan baru di atas ufuk saat matahari terbenam pada tanggal 29 bulan berjalan. 

“Ini adalah pendekatan yang sangat berdasarkan perhitungan astronomi, dimana posisi hilal akan lebih tinggi di barat dan lebih rendah di timur,” ujarnya dikutip dari laman resmi PWM Jateng, Kamis (13/6/2024).

Kondisi geografis dan perbedaan waktu antara Indonesia dan Saudi seringkali membingungkan umat Islam di Indonesia, karena meskipun waktu salat lebih awal empat jam dari Saudi, namun Idul Adha di Indonesia justru dilaksanakan lebih lambat. 

“Ini karena Idul Adha berbasis pada penampakan bulan yang terbit dari barat, berbeda dengan matahari yang terbit dari timur,” jelasnya.

Pada tahun ini, konjungsi atau ijtimak terjadi pada tanggal 6 Juni 2024, namun hilal belum terlihat di Indonesia karena masih berada di bawah ufuk, dengan tinggi -3° 32′ 39″ di Yogyakarta. 

Berdasarkan ini, Muhammadiyah menetapkan 1 Dzulhijjah pada hari Sabtu, 8 Juni, dengan Hari Arafah pada 16 Juni dan Idul Adha pada 17 Juni 2024.

Di sisi lain, Arab Saudi yang menggunakan kriteria rukyat, telah menetapkan 1 Dzulhijjah pada hari Jumat, 7 Juni 2024, berdasarkan visibilitas hilal yang sudah ada di atas ufuk. 

Namun, ini menimbulkan pertanyaan karena ketinggian hilal yang dilaporkan sebesar 1° 11′ 32″ masih di bawah syarat minimal visibilitas 3° yang diterapkan oleh Kementerian Agama RI bersama MABIMS (Majlis Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

Abdul Fattah menggarisbawahi bahwa Muhammadiyah tidak mengikuti hari pelaksanaan haji di Saudi dalam menentukan Hari Arafah dan Idul Adha, melainkan mengikuti perhitungan yang telah ditetapkan oleh Majelis Tarjih. 

“Kami mengimbau umat untuk mengikuti maklumat yang dikeluarkan oleh PP Muhammadiyah terkait dengan hari-hari penting ini,” tegasnya.

Back to top button