Market

Morgan Stanley Turunkan Peringkat Saham, Pakar: Lampu Merah Fiskal dan Moneter RI


Lembaga keuangan Amerika Serikat (AS), Morgan Stanley menurunkan rating saham di lantai bursa Indonesia. Pertanda, fiskal dan moneter Indonesia dalam bahaya.

Managing Direstor Political Economy Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan mengatakan, Morgan Stanley menurunkan peringkat saham (bursa efek) Indonesia, menjadi underweight.

Artinya, kinerja atau potensi keuntungan saham Indonesia diperkirakan memburuk, di bawah saham-saham negara lainnya.

“Alasannya sangat valid. Morgan Stanley menyoroti kondisi moneter dan fiskal Indonesia yang terus melemah, dan sudah masuk tahap bahaya bagi perekonomian Indonesia ke depan,” papar Anthony, Jakarta, Sabtu (15/6/2024).

Keputusan Morgan Stanley ini, selaras dengan analisa ekonomi Anthony bertajuk ‘Moneter dan Fiskal Babak Belur: Krisis Ekonomi Semakin Dekat’ yang diluncurkan pada pekan lalu.

“Berdasarkan hasil survei konsumen terbaru Bank Indonesia (BI) pada 10 Mei 2024, tingkat keyakinan masyarakat terhadap kondisi ekonomi ke depan, bakal anjlok. Pendapatan masyarakat kelas menengah ke Bawah, tergerus,” paparnya.

Dari sisi fiskal, lanjutnya, penerimaan perpajakan (pajak, bea, dan cukai) dalam empat bulan pertama, mengalami penurunan signifikan. Sekitar 8 persen ketimbang tahun lalu.

“Karena itu, defisit APBN 2024 dan utang pemerintah dipastikan akan meningkat,” ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa merespons penurunan rating itu, hal yang lumrah.

Suharso mengatakan, pemerintah akan lebih banyak melakukan belanja modal yang sifatnya investasi revenue based (berbasis pendapatan). Hal ini dipandang bagus ketimbang belanja modal yang menimbulkan belanja barang dan bisa memberikan beban utang.

“Jadi bukan belanja modal yang menimbulkan belanja barang, bukan belanja modal yang memberikan beban utang kepada pemerintah yang pada otoritas fiskal yang enggak ada sumbernya,” kata Suharso.

“Tapi ini belanja modal yang dia punya self financing sendiri untuk mengatasi capital expenditure-nya. Itu sangat dimungkinkan karena di undang-undang perbendaharaan negara itu pemerintah boleh melakukan investasi termasuk beli saham, menerbitkan SUN, dan melakukan investasi langsung,” tambahnya.

Alasan Morgan Stanley menurunkan rekomendasi itu karena melihat pelemahan rupiah dan beban fiskal ke depan yang menantang karena ada program makan bergizi gratis besutan presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Kami melihat ketidakpastian jangka pendek mengenai arah kebijakan fiskal di masa depan, serta beberapa tekanan di pasar valas di tengah masih tingginya suku bunga AS dan prospek dolar AS yang kuat,” tulis ahli strategi Morgan Stanley dikutip dari Bloomberg, Kamis (13/6/2024).

“Janji kampanye Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto, seperti usulan pemerintah menyediakan makan siang dan susu gratis untuk pelajar, dapat menimbulkan beban fiskal yang besar,” tambahnya.

Underweight merupakan istilah yang menunjukkan saham atau indeks tertentu rentan memiliki performa yang lebih rendah dari rata-rata saham atau indeks di lingkup yang sama. Dengan kata lain, analis melihat saham atau indeks tersebut akan memberikan return di bawah rata-rata.

Istilah ini bisa jadi mencerminkan pesimisme dari analis atau pemberi peringkat terhadap saham atau indeks tersebut. Hal itu setelah melihat beragam faktor seperti kinerja fundamental, kondisi makroekonomi, sentimen negatif, hingga ekspektasi kinerja saham atau indeks di masa depan.
 

Back to top button