Market

Moratelindo Bakal Gunakan 85 Persen Dana IPO untuk Investasi

Moratelindo Bakal Gunakan 85 Persen Dana IPO untuk Investasi - inilah.com

Perusahaan telekomunikasi PT Mora Telematika Indonesia Tbk atau Moratelindo siap melaksanakan hajatan pasar modal berupa penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO). Dana hasil aksi korporasi itu dialokasikan untuk investasi sebesar 85 persen dan sisanya untuk modal kerja.

Mungkin anda suka

Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia Tbk Galumbang Menak mengungkapkan, seluruh dana yang diperoleh perseroan dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sebagian besar digunakan untuk investasi dan sisanya untuk modal kerja.

“Sekitar 85 persen akan dipergunakan untuk Investasi. Investasi terhadap Backbone dan Access termasuk dengan perangkat dan infrastruktur pasif dan aktif serta pengembangan data center,” katanya dalam Paparan Publik (Public Expose) di Jakarta, Selasa (12/7/2022).

Investasi itu, kata dia, termasuk juga pembangunan inland cable, ducting dan perangkat penunjang baik aktif maupun pasif infrastuktur. “Backbone merupakan pembangunan jaringan backbone baik untuk submarine cable maupun inland cable,” ujarnya.

Saat ini, perseroan memiliki jaringan Backbone dari Jakarta-Singapura, yang terdiri dari Submarine Cable dan Inland Cable yang melintasi sepanjang pulau Sumatera, yang disebut dengan Sumatera Backbone. “Perseroan juga memiliki Backbone (Inland Cable) sepanjang pulau Jawa yang disebut dengan Java Backbone,” tuturnya.

Selain itu, perseroan memiliki Backbone dari Pulau Bali-Nusa Tenggara yang terdiri dari Submarine Cable dan Inland Cable. “Dana yang diperoleh dari penawaran umum ini akan digunakan untuk investasi pembangunan Backbone dan Access di luar jaringan yang ada, serta ducting,” ucapnya.

Untuk ducting alias saluran kabel ia merinci, seperti rencana pembangunan Submarine Cable dan Inland Cable beserta perangkat penunjang baik aktif maupun pasif infrastruktur di beberapa di beberapa pulau di Indonesia. “Itu tidak terbatas pada pulau Sumatera, tapi juga Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan dan Sulawesi,” papar Menak.

Selain itu, dana yang diperoleh akan digunakan untuk peningkatan kapasitas jaringan yang sudah ada dan penambahan kapasitas jaringan yang baru. Namun, perseroan belum dapat mengungkapkan lebih rinci mengenai persentase investasi pada Backbone, Access, Ducting, Data Center dan perangkat penunjang baik aktif maupun pasif infrastruktur.

“Sebab, saat ini masih dalam tahap perencaaan awal, di mana Panjang kabel atau Ducting masih dapat berubah tergantung hasil desktop study, inland, dan marine survey,” ungkap dia.

Sementara sekitar 15 persen dana, akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan kegiatan umum usaha perseroan (general corporate purposes). Yang masuk dalam kategori ini adalah biaya operasional dan penawaran jaringan beserta perangkat pendukungnya, biaya instalasi perangkat ke pelanggan dan aktivitas ‘branding’ dan promosi.

Saham perseroan yang ditawarkan melalui IPO ini sebanyak-banyaknya 2,61 miliar unit saham. Adapun kisaran harga penawaran dipatok antara Rp368 hingga Rp396 setiap saham. Jumlah seluruh nilai penawaran umum ini sebanyaknya-banyaknya Rp1,03 triliun.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button