Ototekno

Mobil Listrik Esemka Dibanderol Setengah Miliar, Inden 3-4 Bulan

Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) menjual mobil listrik Bima EV dengan harga lebih dari setengah miliar rupiah. Diimpor langsung dari China, Bima EV adalah hasil kerja sama Esemka dengan perusahaan otomotif Shineray yang disinyalir menggunakan produk bernama X30LEV.

Esemka menjual dua varian Bima EV, yakni cargo van seharga Rp530 juta dan passenger van dengan banderol Rp540 juta. Mobil listrik ini sudah bisa dipesan dengan booking fee cuma Rp5 juta.

Mungkin anda suka

Presiden Direktur Esemka Eddy Wirajaya mengatakan, dua unit Bima EV yang dipamerkan di IIMS 2023 masih merupakan prototipe. Mobil versi produksi sudah bisa dipesan tetapi inden selama tiga hingga empat bulan karena harus menunggu kiriman dari China.

“Untuk ini sekarang masih prototipe dan kami akan nanti menindaklanjuti kepada satu produksi dengan sistemnya CKD untuk di (pabrik) Boyolali,” kata Eddy kepada wartawan di sela-sela gelaran pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Ia menyebut Esemka bakal memproduksi Bima EV di dalam negeri apabila respons masyarakat terhadap mobil ini dinilai bagus. Bila demikian, menurutnya, produksi sudah bisa dilakukan tahun ini.

“Kembali kepada kustomer yang mau order dalam event ini )IIMS 20230 sampai tanggal 26 (Februari). Kami akan melihat, kami akan mengevaluasi bagaimana respons market akan ini,” ucap Eddy.

“Apabila nanti Bima EV diproduksi lokal, maka harganya bakal turun sampai di bawah Rp500 juta,” lanjut dia.

Sebelum Esemka, DFSK Indonesia merupakan produsen pertama yang menjual kendaraan niaga dengan tenaga listrik bernama Gelora E.

Pada 2021 lalu, DFSK mulai menjual Gelora E yang merupakan produk impor China dengan harga Rp484 juta. DFSK kemudian memproduksi Gelora E di Indonesia sehingga banderolnya bisa dipangkas menjadi Rp350 juta.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button