News

Minta Masukan Terkait PM Baru, Raja Malaysia Bertemu Politikus Barisan Nasional

Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah bertemu dengan 30 politikus koalisi Barisan Nasional (BN) satu per satu di Istana Negara, Kuala Lumpur, pada hari ini, Rabu (23/11/2022).

Pertemuan itu dijadwalkan mulai pukul 10.30 waktu setempat, demikian lansir Channel News Asia.

Sekitar pukul 10.40, terlihat ketua Barisan Nasional Ahmad Zahid Hamidi dan Sekretaris Jenderal BN Zambry Abdul Kadir memasuki Istana Negara.

Menurut pernyataan resmi Istana Malaysia, pertemuan tersebut bertujuan untuk memilih seorang Dewan Rakyat atau majelis rendah di parlemen.

“Di mana dalam penilaian Raja, Dewan Rakyat itu mungkin bisa memperoleh kepercayaan mayoritas anggota Dewan Rakyat sebagai Perdana Menteri sebagaimana diatur dalam pasal 43 Undang-Undang Perlembagaan Persekutuan,” demikian pernyataan resmi itu.

Raja Abdullah juga meminta rakyat Malaysia tenang sehingga proses pembentukan pemerintah dan pemilihan perdana menteri baru bisa selesai.

Selain itu, Raja juga meminta agar masyarakat berdoa sehingga proses itu bisa berjalan lancar demi kepentingan nasional.

Pada Selasa (22/11/2022) kemarin, Raja Abdullah sudah bertemu dengan pemimpin koalisi Pakatan Harapan (PH) Anwar Ibrahim dan pemimpin Perikatan Nasional (PN) Muhyiddin Yassin.

Pertemuan itu digelar usai tak ada satupun partai atau koalisi yang berhasil mendapat suara mayoritas dalam pemilihan umum (Pemilu) Malaysia yang berlangsung Sabtu, pekan lalu.

Koalisi PH meraih suara terbanyak dengan 82 kursi. Sementara itu, koalisi pendukung Muhyiddin, PN, hanya mendapat 73 kursi.

Sehari usai pemilu, Muhyiddin mengklaim mendapat dukungan dari dua kubu yang lebih kecil yakni Sabah dan Sarawak. Kursi yang ia dapat pun bertambah menjadi 101, tetapi ini belum mencapai ambang batas.

Menurut konstitusi Malaysia, untuk bisa membentuk kabinet koalisi atau partai politik harus mengantongi 112 suara dari 222 total kursi parlemen.

Raja Abdullah kemudian memberikan batas waktu hingga Selasa siang agar kedua kubu membentuk mayoritas dan menyerahkan nama calon PM. Namun, mayoritas tak kunjung terbentuk. Raja akhirnya memanggil Anwar dan Muhyiddin ke Istana Negara.

Dalam pertemuan itu, raja sempat mengusulkan agar Muhyiddin dan Anwar membentuk pemerintahan bersama. Namun, Muhyiddin menolak.

Sementara itu, Anwar mengungkapkan dalam pertemuan itu Raja Abdullah menegaskan harus ada kerja sama seluruh partai agar terbentuk pemerintahan yang kuat.

Back to top button