Friday, 28 June 2024

Minim Investor dan Bebani APBN, Proyek IKN Diprediksi Mangkrak

Minim Investor dan Bebani APBN, Proyek IKN Diprediksi Mangkrak


Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah meyakini proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan mangkrak karena tidak ada dana.

Ia pun menjelaskan penyebabnya. Mulai dari rencana pengurangan anggaran oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto sebesar 1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp16 triliun yang semula dialokasikan Rp39,6 triliun untuk IKN.  

“Pak Prabowo kelihatannya pemerintah berikutnya cuma menganggarkan Rp16 triliun artinya ada pengurangan anggaran gitu, jadi karena ada pengurangan anggaran kebanyakan proyek itu ya kecenderungan akan mangkrak,” ujar Trubus ketika dihubungi Inilah.com, Minggu (9/4/2024).

Ia menambahkan, anggaran untuk IKN dikurangi karena ada proyek lainnya yang harus dianggarkan salah satunya proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Faktor lainnya, tutur dia, kebijakan pemerintah yang plin-plan setiap pergantian pemimpin juga membuat investor asing tidak yakin menyuntik modalnya untuk membangun proyek ambisius Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.

Apalagi, tambah dia, Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2023 yang katanya memberikan kemudahan dan kepastian berusaha di IKN sulit untuk dipercaya.

“Orang Indonesia itu kepemimpinannya selalu ganti pemimpin jadi kebijakan, berubah -ubah.  Jadi investor gak mau tau Indonesia itu negara yang pemimpinnya itu selalu plin-plan gak menjanjikan gitu loh,” tuturnya.

Sebelumnya, Prabowo sudah menghitung anggaran yang harus dikeluarkan termasuk estimiasi waktu dan biaya pembangunan IKN hingga tuntas. Berat jika semuanya ditanggung APBN, mau tak mau harus ada komitmen dari swasta.

“Ya, benar, 35 miliar dolar AS (biaya IKN). Tapi perhitungannya untuk 25 sampai 30 tahun, selesai. Jadi kebutuhannya sekitar 30 miliar dolar AS selama 30 tahun. Berarti 1 miliar dolar AS. Saya kira, APBN Indonesia mampu menanggungnya,” kata Prabowo.

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, memastikan, investasi di IKN tak berkurang, meski Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe mundur dari Kepala dan Wakil Kepala OIKN

“Kemarin saya baru habis pulang mendampingi Presiden, kita melakukan groundbreaking beberapa investasi khususnya di bidang pendidikan, kemudian hub untuk PLN dan juga R&D dari Stanford,” ujar Bahlil, Jumat (7/6/2024).

Menurut dia, isu terkait berkurangnya nilai investasi di IKN setelah mundurnya Kepala dan Wakil Kepala OIKN merupakan hal yang tak benar. Hal itu dapat dibuktikan melalui progres pembangunan IKN yang tetap berjalan hingga saat ini.

Seperti halnya pembangunan hotel yang sudah sebagian selesai, serta rumah sakit di IKN yang hampir rampung 70 persen. “Proses perkembangan pembangunan infrastrukturnya belum 100 persen itu setuju, iya itu benar. Tetapi animo orang mau masuk untuk melakukan investasi tidak ada yang berkurang,” kata Bahlil.