Tuesday, 02 July 2024

Meski Gagal di Euro, Italia Pertahankan Spaletti hingga Piala Dunia

Meski Gagal di Euro, Italia Pertahankan Spaletti hingga Piala Dunia


Luciano Spalletti akan tetap menjadi pelatih timnas Italia meski Azzurri tersingkir di babak 16 besar Euro 2024.

Keputusan mempertahankan Spalletti diumumkan PSSI-nya Italia tepat sehari setelah Italia tersingkir, dan desakan turun dari kursi pelatih menguat untuk pelatih plontos tersebut.

Italia terdepak dari panggung Piala Eropa 2024 setelah takluk 0-2 dari Swiss di Berlin pada Sabtu (29/6) malam, tetapi hasil memilukan itu tidak berdampak buruk terhadap pekerjaan Spalletti.

“Saya pragmatis, mustahil untuk menyelesaikan masalah-masalah sambil mengabaikan proyek jangka panjang atau mengabaikan pelatih dan para pemain yang bekerja sama dengan kami di proyek ini,” kata Ketua Umum FIGC Gabriele Gravina, Minggu (30/6/2024) seperti dikutip AFP.

Italia tampil di Piala Eropa 2024 dengan status juara bertahan, tetapi di bawah asuhan Spalletti yang menggantikan Roberto Mancini pada musim panas silam, mereka gagal menampilkan performa terbaiknya.

“Spalletti mendapat kepercayaan kami, ia harus memiliki kepercayaan kami, ia perlu untuk bekerja, sebab dalam 60 hari Nations League dimulai,” tambah Gravina.

“Kami tidak dapat membayangkan bahwa (Kylian) Mbappe atau Cristiano Ronaldo akan tiba-tiba masuk ke dalam situasi ini, maka kami perlu bersabar,” tegasnya lagi.

Spalletti mengambil alih pekerjaan sebagai pelatih timnas dengan memikul harapan besar setelah ia memimpin Napoli memenangi gelar Liga Italia.

Namun ia gagal mendongkrak Italia pada Euro 2024, kerap mengganti susunan pemain dan formasi, serta beberapa kali berselisih dengan para pewarta.

Pria 65 tahun itu mengatakan sebelum turnamen bahwa ia akan menghadirkan versi terbaik dirinya menuju pekerjaan terbesar sepanjang karier kepelatihannya.

Saat ditanyai apakah ia telah mencapai hal itu, Spalletti menjawab, ”Tentu saja tidak, karena jika tidak saya akan berbicara mengenai hal yang berbeda di sini.”

“Pertandingan semalam membawa kami kembali ke titik nol, dan itulah apa yang kami perlukan untuk memulai kembali,” kata Spalletti.

Italia akan memulai perjalanan Nations League mereka melawan Prancis di Paris 6 September, dan juga menghadapi Belgia dan Israel di Grup A2.