Hangout

Merayakan Hari Ibu Pertama Kali, Nikita Willy Dapat Kejutan dari Suami

Artis Nikita Willy untuk pertama kalinya merayakan Hari Ibu setelah dirinya menjadi seorang Ibu. Nikita Willy melahirkan anak pertamanya Issa Xander Djokosoetono dengan Indra Priawan pada April lalu.

“Ini spesial banget karena pas keluar kamar aku mikirin harus beli bunga apa untuk mamaku dan mama mertuaku. Terus Indra tiba-tiba bilang happy mother’s day. Kan ini aku pertama kali mother’s day. Jadi aku sekarang bisa diucapi mother’s day juga,” katanya dalam acara Festival Momen Boding Bermakna, Jakarta, Kamis (22/12/2022).

Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember di Indonesia. Hari Ibu merupakan bentuk ungkapan rasa cinta kasih kepada seorang ibu yang telah melahirkan dan merawat anaknya selama ini.

Lebih lanjut, Nikita Willy mengungkapkan Hari Ibu ini merupakan hal yang sangat bermakna.

“Jadi menurut aku sangat-sangat bermakna banget dan enggak cuma buat aku tapi buat semua ibu hebat di seluruh Indonesia,” lanjutnya.

Sementara itu, Indra Priawan mengatakan Hari Ibu mengingatkan kita akan cinta kasih ibu yang tidak akan pernah putus. Kasih sayangnya membuat kita bertumbuh dan berkembang dengan baik.

“Mungkin lebih mengingatkan kita bahwa tanpa ibu, kita tidak bisa tumbuh kembang dengan baik,” lanjutnya.

Sejarah hari ibu 22 Desember

Melansir dari kemendikbud, Jakarta, Kamis, (22/12/2022), Hari Ibu diawali saat kongres perempuan Indonesia yang pertama. Kongres ini dilaksanakan pada 22-25 Desember 1928 para pejuang perempuan Indonesia dari Jawa dan Sumatera berkumpul di Yogyakarta. Gedung Mandalabhakti Wanitatama, Jalan Adisucipto, Yogyakarta adalah saksi sejarah berkumpulnya 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera.

Jika melihat kebelakang, tahun 1912 sebenarnya sudah terbentuk organisasi perempuan. Misalnya seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said yang pada abad 19 merintis organisasi perempuan melalui perjuangan. Hal tersebut menjadi tonggak sejarah perjuangan kaum perempuan di Indonesia untuk membentuk persatuan perempuan Nusantara.

Kongres perempuan Indonesia I membahas agenda tentang peranan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan, peranan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan, perbaikan gizi kesehatan bagi ibu dan balita, dan pernikahan usia dini bagi perempuan. Lebih lanjut, pada Juli 1935 melaksanakan Kongres perempuan II yang membentuk BPBH (Badan Pemberantasan Buta Huruf).

Penetapan Hari Ibu 22 Desember baru ditetapkan saat Kongres Perempuan Indonesia III tahun 1938. Saat itu puncak kemeriahan perayaan ini pada peringatan yang ke 25 tahun 1953. Ada 85 kota Indonesia dari Meulaboh sampai Ternate merayakan Hari Ibu dengan meriah.

Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden N0. 316 tahun 1959 menetapkan peringatan Hari Ibu tanggal 22 Desember sebagai hari raya nasional yang bukan hari libur.

Back to top button