Market

Menunggu Februari, Pertalite Turun Rp8.000/Liter dan Solar Jadi Rp5.500/Liter

Di tengah semakin murahnya harga minyak mentah dunia dan stabilnya nilai tukar (kurs), harga BBM subsidi dan nonsubsidi seharusnya turun pada Februari 2022.

Hasil kajian Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menyatakan, harga BBM subsidi maupun nonsubsidi seharusnya turun per Februari 2022. “Pertalite turun jadi Rp8.000/liter dan Solar jadi Rp5.500/liter,” ungkap Bhima kepada Inilah.com, Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Mungkin anda suka

Untuk BBM nonsubsidi, kata Bhima, diperkirakan turun harganya, karena variabel pembentuk harga keekonomian turun. Semisal, minyak mentah dunia saat ini, berada di kisaran US$80 per barel. “Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga menguat. Jadi, faktor utama tren harga BBM nonsubsidi turun pada Februari 2022,” ungkap Bhima.

Kalau benar, pemerintah menurunkan harga BBM subsidi dan nonsubsidi pada Februari 2022, menjadi kabar gembira. Khususnya bagi industri atau pelaku usaha lainnya. “Tentu ini positif ya bagi bergeraknya roda perekonomian pasca pencabutan PPKM. Namun, pemerintah juga sebaiknya segera turunkan harga Pertalite dan Solar,” ungkapnya.

Tren minyak dunia yang turun ditambah penguatan kurs rupiah terhadap dolar AS, menurut Bhima, berarti beban subsidi BBM yang ditanggung pemerintah, ikut turun.

“Pemerintah juga mendapatkan windfall pendapatan yang cukup besar saat terjadi krisis energi global. Artinya ada tambahan belanja subsidi BBM. Bisa redistribusi pendapatan untuk masyarakat miskin,” imbuhnya.

Bhima menyebut, penurunan harga BBM merupakan stimulus agar ekonomi bergerak semakin cepat pulih, sekaligus menurunkan harga barang (inflasi). Saat ini, harga Pertalite Rp10.000/liter dan Solar Rp 6.800/liter

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button