Wednesday, 09 July 2025

Menteri Etho Beberkan Strategi BUMN Antisipasi Penerapan Tarif Trump

Menteri Etho Beberkan Strategi BUMN Antisipasi Penerapan Tarif Trump


Menteri BUMN, Erick Thohir (Etho) mengaku mendapat tugas khusus dari Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga swasembada energi dan investasi ditengah gejolak geopolitik.

Hal ini merespons soal penerapan tarif impor 32 persen yang ditekan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump terhadap seluruh produk Indonesia yang berlaku pada 1 Agustus 2025.

“Dari BUMN ditugaskan untuk bisa menjaga swasembada energi. Salah satunya jangan sampai short di market. Termasuk investasi di luar negeri melalui Danantara, itu sedang kita fokuskan,” ujar Etho kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (8/7/2025).

Selain itu, untuk menjaga iklim investasi Etho mengatakan PT Garuda tengah menjajaki untuk menambah pesawat boeing dengan perjanjian baru dari Amerika Serikat. Adapun jumlahnya sekitar 50-75 unit.

“Termasuk pengadaan pesawat terbang yang memang kita masih kurang. Dengan perjanjian baru, bukan perjanjian lama, kalau perjanjian yang lama kan sudah selesai, sudah gugur di KPPU,” ucapnya.

Dia juga menyebut, meski BUMN tak masuk dalam tim resmi negosiasi tarif, namun perusahaan plat merah itu menjadi tim pendukung untuk melakukan penawaran terhadap Amerika.

“Jadi baru sampai situ, saya tidak masuk ke tim resmi negosiasi, tapi kita supporting sistem kepada tim negosiasi dari BUMN. Kan dia (PT Garuda) supporting sistem untuk menjaga transaksi, enggak hanya dari BUMN, dari private sektor memang banyak,” jelas dia.

Selain Garuda, Etho menyebut PT Pertamina juga berkontribusi sebagai tim pendukung proses negosiasi dengan AS. “Pak Menko sudah sebutkan angkanya 34 bilion kalau enggak salah. Komponen itu mungkin yang terbesar dari Pertamina dan tentu Garuda,” tegas dia.

Sebelumnya, Presiden Donald Trump tetap mengenakan tarif timbal balik sebesar 32 persen atas produk Indonesia. Aturan ini berlaku per 1 Agustus 2025.

Dikutip dari media sosial Truth Social milik Trump, dia sudah mengunggah surat mengenai tarif yang ditujukan kepada Presiden Indonesia Prabowo Subianto pada Selasa (8/7/2025).

“Harap dipahami bahwa angka 32 persen ini masih jauh lebih rendah dari yang dibutuhkan untuk menghapus ketimpangan defisit perdagangan dengan negara Anda,” tulis Trump dalam surat tersebut.

Selain menerapkan tarif di angka 32 persen, Trump juga mengancam akan menaikkan tarif lebih tinggi sebesar 32 persen lagi jika Indonesia menerapkan tarif balasan kepada produk AS.

“Apabila karena alasan apa pun Anda memutuskan untuk menaikkan tarif Anda, maka angka berapa pun yang Anda pilih akan ditambahkan ke tarif 32 persen yang kami kenakan,” ujarnya.

Meski demikian, jika Indonesia bersedia membuka pasar perdagangan yang selama ini tertutup bagi AS, Trump akan menghapus tarif dan hambatan perdagangan non-tarif, serta mempertimbangkan penyesuaian tarif.

“Kami mungkin akan mempertimbangkan untuk menyesuaikan isi surat ini. Tarif-tarif tersebut dapat dinaikkan ataupun diturunkan tergantung pada hubungan kami dengan negara Anda. Anda tidak akan kecewa dengan Amerika Serikat,” tutur Trump dalam surat itu.

Clara Anna Scholastica